Pantura Semarang-Kendal Mengular 10 Kilometer
A
A
A
SEMARANG - Puncak arus balik Idul Fitri, kondisi arus lalu lintas di Pantura Semarang-Kendal, pada Jumat (30/6) mengular hingga lebih dari 10 kilometer. Kepadatan arus lalu lintas (lalin) ini disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan pemudik dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan lapangan, kepadatan lalin terpantau mulai dari Jalan Walisongo Jrakah sampai dengan terminal Mangkang. Kendaraan pemudik hanya bisa melaju dengan kecepatan pelan.
Titik-titik kemacetan terjadi di lokasi rest area seperti SPBU dan juga pusat oleh-oleh yang ada di sepanjang jalan Pantura Semarang. Banyak kendaraan pemudik yang sedang istirahat di rest area maupun pusat oleh-oleh parkir di tepi jalan membuat arus lalu lintas makin tersendat.
Untuk memperlancar arus lalu lintas, titik-titik penyebrangan di sepanjang jalan mulai dari Jrakah sampai Mangkang ditutup. Titik penyebrangan yang dibuka yakni di Tugu, tepatnya di sebalah barat RS Tugurejo, kemudian ada juga di depan terminal Mangkang. Kebijakan ini meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan akibat penyebrangan jalan atau putar arah.
Selain menutup titik-titik putar, petugas kepolisian juga memberlakukan contraflow 3:1 atau tiga lajur dari arah timur (Semarang) satu lajur dari arah barat (Jakarta). Contraflow diberlakukan mulai dari Tambakaji Ngaliyan, sampai dengan Terminal Mangkang.
Ka Pospam Pasar Mangkang AKP Supardi mengatakan, dalam dua hari yakni Kamis (29/6) dan Jumat (30/6) terjadi peningkatan kendaraan di Pantura Semarang-Kendal. Setiap menit kendaraan pribadi yang melintas sekitar 150-200 kendaran.
"Contraflow diberlakukan situasional kalau terjadi kepadatan. Khusus hari ini diberlakukan mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00 dan diberlakukan lagi pukul 13.00 sampai kondisi jalan normal," katanya.
Berdasarkan pantauan lapangan, kepadatan lalin terpantau mulai dari Jalan Walisongo Jrakah sampai dengan terminal Mangkang. Kendaraan pemudik hanya bisa melaju dengan kecepatan pelan.
Titik-titik kemacetan terjadi di lokasi rest area seperti SPBU dan juga pusat oleh-oleh yang ada di sepanjang jalan Pantura Semarang. Banyak kendaraan pemudik yang sedang istirahat di rest area maupun pusat oleh-oleh parkir di tepi jalan membuat arus lalu lintas makin tersendat.
Untuk memperlancar arus lalu lintas, titik-titik penyebrangan di sepanjang jalan mulai dari Jrakah sampai Mangkang ditutup. Titik penyebrangan yang dibuka yakni di Tugu, tepatnya di sebalah barat RS Tugurejo, kemudian ada juga di depan terminal Mangkang. Kebijakan ini meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan akibat penyebrangan jalan atau putar arah.
Selain menutup titik-titik putar, petugas kepolisian juga memberlakukan contraflow 3:1 atau tiga lajur dari arah timur (Semarang) satu lajur dari arah barat (Jakarta). Contraflow diberlakukan mulai dari Tambakaji Ngaliyan, sampai dengan Terminal Mangkang.
Ka Pospam Pasar Mangkang AKP Supardi mengatakan, dalam dua hari yakni Kamis (29/6) dan Jumat (30/6) terjadi peningkatan kendaraan di Pantura Semarang-Kendal. Setiap menit kendaraan pribadi yang melintas sekitar 150-200 kendaran.
"Contraflow diberlakukan situasional kalau terjadi kepadatan. Khusus hari ini diberlakukan mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00 dan diberlakukan lagi pukul 13.00 sampai kondisi jalan normal," katanya.
(ven)