Kemenhub Minta Pelepasan Balon Udara Ditambatkan
A
A
A
YOGYAKARTA - Kementerian Perhubungan menyarankan agar perayaan syawalan dengan menerbangkan balon udara tidak dilepas ke udara. Namun bisa ditambatkan di pohon sebagai bagian kreativitas anak bangsa untuk menyambut hari bahagia.
“Agar tidak mengganggu dan mengancam keselamatan, balon udara agar ditambatkan, bisa dipohon,” ujara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, saat melakukan monitoring posko mudik lebaran di bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (30/6/2017).
Dengan model ditambatkan, kata dia, balon tidak akan hilang dan masyarakat bisa menikmati. Karena ketika dilepas bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan. Apalagi ada yang sampai di ketinggian 25 ribu kaki yang merupakan jalur penerbangan.
“AirNav akan lakukan festival balon yang ditambatkan,” ujarnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yoyakarta, Agus Pandu Purnama, mengaku sudah ada 41 laporan terkait balon udara yang ada di ketinggian. Balon tersebut cukup membahayakan bagi keselamatan penerbangan.
“Ini tidak terdeteksi radar pesawat. Jadi sangat berbahaya,” ujarnya.
“Agar tidak mengganggu dan mengancam keselamatan, balon udara agar ditambatkan, bisa dipohon,” ujara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, saat melakukan monitoring posko mudik lebaran di bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (30/6/2017).
Dengan model ditambatkan, kata dia, balon tidak akan hilang dan masyarakat bisa menikmati. Karena ketika dilepas bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan. Apalagi ada yang sampai di ketinggian 25 ribu kaki yang merupakan jalur penerbangan.
“AirNav akan lakukan festival balon yang ditambatkan,” ujarnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yoyakarta, Agus Pandu Purnama, mengaku sudah ada 41 laporan terkait balon udara yang ada di ketinggian. Balon tersebut cukup membahayakan bagi keselamatan penerbangan.
“Ini tidak terdeteksi radar pesawat. Jadi sangat berbahaya,” ujarnya.
(ven)