Rupiah Tak Berdaya Saat IHSG Siang Tertahan di Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari kedua bulan Juli masih tak berdaya. Pelemahan mata uang Garuda mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tergelincir ke zona merah usai cetak rekor kemarin.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hingga perdagangan sesi I hari ini masih menyusut di level Rp13.371/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari kemarin Rp13.345/USD .
Posisi rupiah juga tak jauh berbeda menurut data Bloomberg, yang siang ini ke level Rp13.389/USD atau tercatat memburuk dari sebelumnya pada posisi Rp13.368/USD. Tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.376-Rp13.399/USD.
Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terlihat tertahan di zona merah pada level Rp13.386/USD. Posisi ini cenderung tertekan dari posisi sebelumnya di level Rp13.325/USD.
Sementara menurut Yahoo Finance, rupiah membaik pada perdagangan sesi I di posisi Rp13.394/USD atau tidak lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.397/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.368-Rp13.408/USD.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan masih belum bangkit usai kehilangan 38,75 poin atau 0,66% ke level 5.871,49 sedangkan tadi pagi bursa Tanah Air dibuka juga melemah 23,29 poin yang setara dengan 0,39% menjadi 5.886,948. Kemarin IHSG berakhir mencetak rekor tertinggi ke level 5.910,24 atau naik 80,53 poin.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini secara keseluruhan bergerak pada jalur negatif. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor infrastruktur yang turun 1,50% diikuti sektor konsumen berkurang 1,13%. Sektor dengan kenaikan tertinggi yakni industri dasar sebesar 0,53%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,08 miliar dengan 2,71 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp757,6 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,56 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp811,0 triliun. Tercatat 122 saham naik, 180 turun dan 120 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) dan PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG). Di sisi lain saham-saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) serta PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK).
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hingga perdagangan sesi I hari ini masih menyusut di level Rp13.371/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari kemarin Rp13.345/USD .
Posisi rupiah juga tak jauh berbeda menurut data Bloomberg, yang siang ini ke level Rp13.389/USD atau tercatat memburuk dari sebelumnya pada posisi Rp13.368/USD. Tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.376-Rp13.399/USD.
Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terlihat tertahan di zona merah pada level Rp13.386/USD. Posisi ini cenderung tertekan dari posisi sebelumnya di level Rp13.325/USD.
Sementara menurut Yahoo Finance, rupiah membaik pada perdagangan sesi I di posisi Rp13.394/USD atau tidak lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.397/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.368-Rp13.408/USD.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan masih belum bangkit usai kehilangan 38,75 poin atau 0,66% ke level 5.871,49 sedangkan tadi pagi bursa Tanah Air dibuka juga melemah 23,29 poin yang setara dengan 0,39% menjadi 5.886,948. Kemarin IHSG berakhir mencetak rekor tertinggi ke level 5.910,24 atau naik 80,53 poin.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan siang ini secara keseluruhan bergerak pada jalur negatif. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor infrastruktur yang turun 1,50% diikuti sektor konsumen berkurang 1,13%. Sektor dengan kenaikan tertinggi yakni industri dasar sebesar 0,53%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,08 miliar dengan 2,71 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp757,6 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,56 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp811,0 triliun. Tercatat 122 saham naik, 180 turun dan 120 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) dan PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG). Di sisi lain saham-saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) serta PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK).
(akr)