IHSG Berakhir Ambles Iringi Kejatuhan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir semakin ambles sejak pembukaan tadi pagi. Bursa saham dalam negeri ditutup melemah 44,87 poin setara 0,76% ke level 5.865,364 saat mayoritas bursa saham Asia tergelincir.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan kehilangan 38,75 poin atau 0,66% ke level 5.871,49 sedangkan tadi pagi bursa Tanah Air dibuka menyusut ke level 5.886,948 dengan penurunan 23,29 poin yang setara dengan 0,39%. Kemarin, IHSG ditutup mencetak rekor tertinggi ke level 5.910,24 atau naik 80,53 poin.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di area negatif. Di mana sektor yang mengalami pelamahan terdalam yaitu infrastruktur 2,04% diikuti konsumen anjlok 1,25%. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor properti yang menguat tipis 0,73%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,56 triliun dengan 6,01 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp1,15 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,10 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,95 triliun. Tercatat sebesar 126 saham menguat, 228 melemah dan 99 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) naik Rp345 menjadi Rp1.790, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) menanjak Rp250 ke posisi Rp2,150 dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bertambah Rp200 menjadi Rp7.200.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.800 menjadi Rp78.500, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) menyusut Rp170 menjadi Rp2.900 dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berkurang Rp100 ke level Rp2.100.
Seperti dilansir CNBC, Selasa (4/7/2017) akhir pasar saham Asia pada perdagangan hari kedua semester kedua tahun 2017 sebagian besar lebih rendah. Bursa saham Asia sedikit lebih berhati-hati setelah Korea Utara meluncurkan sebuah rudal yang di sisi lain Bank of Australia mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Indeks Kospi di Korea Selatan terlihat kehilangan fondasi, dan mengakhiri perdagangan hari ini dengan penurunan 0,58% atau 13,96 poin menjadi 2.380,52. Pelemahan juga terjadi pada bursa saham Jepang, Nikkei 225 yang kehilangan 0,12% atau setara dengan 23,45 poin di level 20.032,35.
Yen sebagai mata uang safe-haven mengalami penguatan di level 112.94 terhadap USD pada pukul 3:13. Greenback sebelumnya telah diperdagangkan mendekati posisi tertinggi tujuh pekan atau sekitar 113.46 saat melawan yen, sebelum peluncuran rudal.
Sementara hasil positif dicetak pasar saham Australia dengan lompatan 1,75% atau 99,314 poin dan menyelesaikan hari ini pada posisi 5.783,8. Lonjakan indeks ASX 200 mendapatkan dukungan dari sektor keuangan yang lebih tinggi mencapai sebesar 2,21%.
Di daratan China, indeks Hang Seng mengalami kejatuhan 395,16 poin atau minus 1,53% ke level 25.389,01. Sedangkan komposit Shanghai merosot ke posisi 3.182,80 setelah kehilangan 13,11 poin atau 0,41% dan komposit Shenzhen tergelincir 0,455% atau 8,6770 poin, untuk berakhir pada level 1.896,5267.
Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan kehilangan 38,75 poin atau 0,66% ke level 5.871,49 sedangkan tadi pagi bursa Tanah Air dibuka menyusut ke level 5.886,948 dengan penurunan 23,29 poin yang setara dengan 0,39%. Kemarin, IHSG ditutup mencetak rekor tertinggi ke level 5.910,24 atau naik 80,53 poin.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di area negatif. Di mana sektor yang mengalami pelamahan terdalam yaitu infrastruktur 2,04% diikuti konsumen anjlok 1,25%. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor properti yang menguat tipis 0,73%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,56 triliun dengan 6,01 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp1,15 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,10 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,95 triliun. Tercatat sebesar 126 saham menguat, 228 melemah dan 99 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) naik Rp345 menjadi Rp1.790, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) menanjak Rp250 ke posisi Rp2,150 dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bertambah Rp200 menjadi Rp7.200.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.800 menjadi Rp78.500, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) menyusut Rp170 menjadi Rp2.900 dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berkurang Rp100 ke level Rp2.100.
Seperti dilansir CNBC, Selasa (4/7/2017) akhir pasar saham Asia pada perdagangan hari kedua semester kedua tahun 2017 sebagian besar lebih rendah. Bursa saham Asia sedikit lebih berhati-hati setelah Korea Utara meluncurkan sebuah rudal yang di sisi lain Bank of Australia mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Indeks Kospi di Korea Selatan terlihat kehilangan fondasi, dan mengakhiri perdagangan hari ini dengan penurunan 0,58% atau 13,96 poin menjadi 2.380,52. Pelemahan juga terjadi pada bursa saham Jepang, Nikkei 225 yang kehilangan 0,12% atau setara dengan 23,45 poin di level 20.032,35.
Yen sebagai mata uang safe-haven mengalami penguatan di level 112.94 terhadap USD pada pukul 3:13. Greenback sebelumnya telah diperdagangkan mendekati posisi tertinggi tujuh pekan atau sekitar 113.46 saat melawan yen, sebelum peluncuran rudal.
Sementara hasil positif dicetak pasar saham Australia dengan lompatan 1,75% atau 99,314 poin dan menyelesaikan hari ini pada posisi 5.783,8. Lonjakan indeks ASX 200 mendapatkan dukungan dari sektor keuangan yang lebih tinggi mencapai sebesar 2,21%.
Di daratan China, indeks Hang Seng mengalami kejatuhan 395,16 poin atau minus 1,53% ke level 25.389,01. Sedangkan komposit Shanghai merosot ke posisi 3.182,80 setelah kehilangan 13,11 poin atau 0,41% dan komposit Shenzhen tergelincir 0,455% atau 8,6770 poin, untuk berakhir pada level 1.896,5267.
(akr)