Sriwijaya Air Group Fokus Garap Rute Indonesia Timur
A
A
A
SURABAYA - Pesawat NAM Air, Sriwijaya Group resmi mendatangkan pesawat jenis ATR 72-600 dengan registrasi PK-NYY. Pesawat bermesin turbo propeller pertama yang akan dimiliki Sriwijaya Air Group ini akan digunakan untuk melayani hingga rute-rute di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Jawa.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Group, Agus Soedjono mengatakan, pesawat ini satu dari enam unit yang telah dipesan. Dengan pesawat ini, maskapai penerbangan yang berdiri 2003 itu makin memantapkan posisi NAM Air sebagai pengumpan (feeder) Sriwijaya Air untuk melayani kota-kota besar di Indonesia.
"Kehadiran ATR 72-600 ini kami harapkan bisa mengoneksikan kota-kota terdalam Indonesia dan membantu perkembangan ekonomi dan infrastruktur daerahnya," katanya, Surabaya, Selasa (4/7/2017).
Tipe ATR 72-600 ini dipilih karena pesawat ini memiliki seats capacity sebanyak 72 kursi yang bisa menampung cukup banyak penumpang. Daya jelajahnya juga bisa mencapai 1.500 kilometer (km). Selain itu, pesawat buatan Perancis ini juga memiliki fitur-fitur canggih yang bisa menunjang kenyamanan dan keamanan penerbangan.
Di antaranya, fitur 'boost' yang berguna ketika lepas landas di jalur pendek dan dan Multi-Purpose Computer (MPC) yang meningkatkan keamanan penerbangan. "Dengan menggunakan mesin turbo propeller, kebisingan pesawat bisa diredam dengan signifikan," ujar dia.
Dalam perencanaannya, NAM Air akan mendatangkan lima pesawat lainnya dalam beberapa bulan ke depan, sehingga sampai akhir 2017, NAM Air akan memiliki enam unit pesawat ATR 72-600 dan 10 unit Boeing 737-500.
"Penambahan pesawat ini karena sektor pariwisata di Indonesia makin berkembang. Tentunya, guna menjangkau daerah-daerah wisata yang ada di seantero nusantara, perlu penerbangan," pungkas Agus.
District Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansah menambahkan, penambahan pesawat dan penambahan rute penerbangan menjadi langkah strategis Sriwijaya Air Group untuk meningkatkan potensi dan memperluas pasar penerbangan domestic.
Pembukaan rute baru merupakan bagian dari komitmen Sriwijaya Air Group mendukung program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia.
"Saat ini rata-rata tingkat keterisian penumpang (load factor) Sriwijaya Air sekitar 87%. Dari sekian banyak rute, rute yang berkontribusi besar terhadap pendapatan diantaranya Jakarta-Malang, Jakarta-Pontianak dan Jakarta- Tanjung Pandan," ujar dia.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Group, Agus Soedjono mengatakan, pesawat ini satu dari enam unit yang telah dipesan. Dengan pesawat ini, maskapai penerbangan yang berdiri 2003 itu makin memantapkan posisi NAM Air sebagai pengumpan (feeder) Sriwijaya Air untuk melayani kota-kota besar di Indonesia.
"Kehadiran ATR 72-600 ini kami harapkan bisa mengoneksikan kota-kota terdalam Indonesia dan membantu perkembangan ekonomi dan infrastruktur daerahnya," katanya, Surabaya, Selasa (4/7/2017).
Tipe ATR 72-600 ini dipilih karena pesawat ini memiliki seats capacity sebanyak 72 kursi yang bisa menampung cukup banyak penumpang. Daya jelajahnya juga bisa mencapai 1.500 kilometer (km). Selain itu, pesawat buatan Perancis ini juga memiliki fitur-fitur canggih yang bisa menunjang kenyamanan dan keamanan penerbangan.
Di antaranya, fitur 'boost' yang berguna ketika lepas landas di jalur pendek dan dan Multi-Purpose Computer (MPC) yang meningkatkan keamanan penerbangan. "Dengan menggunakan mesin turbo propeller, kebisingan pesawat bisa diredam dengan signifikan," ujar dia.
Dalam perencanaannya, NAM Air akan mendatangkan lima pesawat lainnya dalam beberapa bulan ke depan, sehingga sampai akhir 2017, NAM Air akan memiliki enam unit pesawat ATR 72-600 dan 10 unit Boeing 737-500.
"Penambahan pesawat ini karena sektor pariwisata di Indonesia makin berkembang. Tentunya, guna menjangkau daerah-daerah wisata yang ada di seantero nusantara, perlu penerbangan," pungkas Agus.
District Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansah menambahkan, penambahan pesawat dan penambahan rute penerbangan menjadi langkah strategis Sriwijaya Air Group untuk meningkatkan potensi dan memperluas pasar penerbangan domestic.
Pembukaan rute baru merupakan bagian dari komitmen Sriwijaya Air Group mendukung program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia.
"Saat ini rata-rata tingkat keterisian penumpang (load factor) Sriwijaya Air sekitar 87%. Dari sekian banyak rute, rute yang berkontribusi besar terhadap pendapatan diantaranya Jakarta-Malang, Jakarta-Pontianak dan Jakarta- Tanjung Pandan," ujar dia.
(izz)