UE dan Jepang Sepakat Perdagangan Bebas, Dua Sektor Jadi Perhatian
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) dan Jepang secara resmi telah sepakat untuk perdagangan bebas, yang diyakini bakal membuka jalan bagi perdagangan barang tanpa hambatan tarif antara dua kekuatan ekonomi besar dunia tersebut. Kerangka kesepakatan tersebut diteken di Brussels, kemarin setelah pertemuan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dengan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menjelang pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman.
Meski begitu seperti dilansir BBC, belum banyak rincian yang terungkap dan masih diperlukan waktu untuk mewujudkannya dalam kesepakatan penuh yang bisa diterapkan. Diyakini dua sektor yang paling penting dalam perdagangan kedua pihak adalah ekspor mobil produksi Jepang dan masuknya produk pertanian Uni Eropa ke Jepang.
Pengamat menilai Uni Eropa dan Jepang sendiri telah melakukan dua transaksi untuk satu harga, kesepakatan perdangan dan komplementer "kemitraan strategis". Satu akan menciptakan sebuah perdagangan utama bebas blok ekonomi serta yang kedua akan bekerja sama di daerah lain seperti memerangi perubahan iklim. Namun belum ada rincian sehingga mungkin masih ada rintangan.
Disebutkan negosiasi EU-Jepang sudah dimulai pada 2012, tapi sempat terhenti. Pemilihan Donald Trump sedikit banyak mendorong Uni Eropa dan Jepang untuk mengatasi perbedaan mereka. Keduanya ingin menunjukkan kepada kawasan domestik, bahwa mereka dapat memberikan kesepakatan transaksi yang menjanjikan peluang ekonomi baru.
Mereka juga ingin mengirim pesan yang jelas secara internasional bahwa Uni Eropa dan Jepang, mengembangkan demokrasi, serta tetap berkomitmen menjadi liberal, perdagangan bebas, berdasarkan aturan dunia, dan mereka akan berusaha untuk membentuk bahkan jika AS tidak ikut serta. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan, kesepakatan tersebut mencerminkan komitmen Uni Eropa untuk perdagangan dunia.
Menurutnya kesepakatan juga menjadi tanggapan atas argumentasi beberapa orang yang mendukung Brexit -proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa- bahwa Uni Eropa tidak mampu mempromosikan perdagangan bebas. "Kami melakukannya. Kami menuntaskan perundingan dagang dan politik Uni Eropa-Jepang. Uni Eropa akan lebih, lebih terlibat lagi secara global. Walaupun beberapa orang mengatakan bahwa masa isolasi dan disintegrasi datang kembali, kami menunjukkan bahwa bukan itu yang terjadi," ungkapnya.
Kesepakatan perdagangan Uni Eropa-Jepang dicapai setelah ambruknya Kemitraan Trans Pasifik -yang merupakan kerja sama ekonomi antara Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara Pasifik lainnya- yang dibatalkan Presiden Donald Trump tak lama setelah dia berkuasa Januari lalu. Jepang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 127 juta dan merupakan pasar ekspor ketujuh terbesar bagi Uni Eropa.
Meski begitu seperti dilansir BBC, belum banyak rincian yang terungkap dan masih diperlukan waktu untuk mewujudkannya dalam kesepakatan penuh yang bisa diterapkan. Diyakini dua sektor yang paling penting dalam perdagangan kedua pihak adalah ekspor mobil produksi Jepang dan masuknya produk pertanian Uni Eropa ke Jepang.
Pengamat menilai Uni Eropa dan Jepang sendiri telah melakukan dua transaksi untuk satu harga, kesepakatan perdangan dan komplementer "kemitraan strategis". Satu akan menciptakan sebuah perdagangan utama bebas blok ekonomi serta yang kedua akan bekerja sama di daerah lain seperti memerangi perubahan iklim. Namun belum ada rincian sehingga mungkin masih ada rintangan.
Disebutkan negosiasi EU-Jepang sudah dimulai pada 2012, tapi sempat terhenti. Pemilihan Donald Trump sedikit banyak mendorong Uni Eropa dan Jepang untuk mengatasi perbedaan mereka. Keduanya ingin menunjukkan kepada kawasan domestik, bahwa mereka dapat memberikan kesepakatan transaksi yang menjanjikan peluang ekonomi baru.
Mereka juga ingin mengirim pesan yang jelas secara internasional bahwa Uni Eropa dan Jepang, mengembangkan demokrasi, serta tetap berkomitmen menjadi liberal, perdagangan bebas, berdasarkan aturan dunia, dan mereka akan berusaha untuk membentuk bahkan jika AS tidak ikut serta. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan, kesepakatan tersebut mencerminkan komitmen Uni Eropa untuk perdagangan dunia.
Menurutnya kesepakatan juga menjadi tanggapan atas argumentasi beberapa orang yang mendukung Brexit -proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa- bahwa Uni Eropa tidak mampu mempromosikan perdagangan bebas. "Kami melakukannya. Kami menuntaskan perundingan dagang dan politik Uni Eropa-Jepang. Uni Eropa akan lebih, lebih terlibat lagi secara global. Walaupun beberapa orang mengatakan bahwa masa isolasi dan disintegrasi datang kembali, kami menunjukkan bahwa bukan itu yang terjadi," ungkapnya.
Kesepakatan perdagangan Uni Eropa-Jepang dicapai setelah ambruknya Kemitraan Trans Pasifik -yang merupakan kerja sama ekonomi antara Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara Pasifik lainnya- yang dibatalkan Presiden Donald Trump tak lama setelah dia berkuasa Januari lalu. Jepang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 127 juta dan merupakan pasar ekspor ketujuh terbesar bagi Uni Eropa.
(akr)