BTN Tetap Komitmen Salurkan KPR Subsidi

Kamis, 13 Juli 2017 - 18:26 WIB
BTN Tetap Komitmen Salurkan KPR Subsidi
BTN Tetap Komitmen Salurkan KPR Subsidi
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tetap konsisten dalam program sejuta rumah dan optimistis mampu mencapai target pembiayaan rumah subsidi, meski sudah tidak termasuk ke dalam bank penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, perseroan hingga saat ini masih terus membiayai rumah subsidi. Namun, skema yang diterapkan melalui Subsidi Selisih Bunga (SSB) bukan lagi pemberian FLPP.

"Bagi BTN tidak ada imbasnya, malah kami bisa membiayai rumah subsidi lebih banyak lagi dan berlipat-lipat," kata dia dalam rilisnya, Kamis (13/7/2017).

Menurutnya, hingga Juni 2017 pembiayaan perumahan yang disalurkan perseroan mencapai 370.217 unit rumah atau setara dengan 55,58% dari target. Dukungan tersebut terdiri atas penyaluran KPR untuk 106.218 unit rumah dan pemberian kredit kontruksi untuk pembangunan 263.999 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, penyaluran untuk KPR subsidi mencapai sekitar 82.225 unit rumah. "Kami yakin dapat melaksanakan target penyaluran KPR subsidi yang ditentukan Kementerian PUPR tahun ini," terangnya.

Sementara, sejak program sejuta rumah berjalan pada April 2015 hingga Juni 2017 perseroan telah menyalurkan kredit perumahan sekitar 1,44 juta unit dengan nilai total mencapai Rp156 triliun. Khusus rumah subsidi, BTN telah menyalurkan KPR untuk 367.070 unit senilai Rp40,26 triliun, dan dalam bentuk kredit konstruksi untuk 561.046 unit dengan nilai Rp22,18 triliun.

(Baca Juga: BTN Salurkan Kredit Perumahan Rp156 Triliun)

Sementara, untuk rumah nonsubsidi, Bank BTN telah merealisasikan KPR untuk 127.993 unit rumah dengan nilai Rp35,16 triliun dan kredit konstruksi untuk 383.747 unit dengan nilai Rp58,34 triliun.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan informasi yang mengatakan bahwa Bank BTN tidak lagi membiayai rumah FLPP adalah salah. "Skemanya sekarang pakai sistem subsidi uang muka dan subsidi selisih bunga. Dengan sistem yang seperti ini jumlah yang dibiayai bisa lebih banyak," tuturnya.

Seperti diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan pernyataan anggaran untuk KPR FLPP turun dari semula Rp9,7 triliun menjadi Rp3,1 triliun, meski penurunan tersebut dikompensasi dengan kenaikan KPR SSB dari semula Rp312 miliar menjadi Rp615 miliar.

Namun Kementerian PUPR menyatakan Bank BTN tidak lagi berperan serta dalam menyalurkan KPR FLPP di 2017.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6504 seconds (0.1#10.140)