Indeks Gini Ratio RI Maret 2017 Capai 0,393
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,393 pada Maret 2017. Angka ini menurun sebesar 0,001 poin jika dibanding dengan gini rasio pada September 2016 yang sebesar 0,394%.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, secara nasional gini rasio Indonesia selama periode 2010 hingga September 2014 terus mengalami fluktuasi, dan mulai Maret 2015 hingga Maret 2017 nilainya mulai menurun. Dia mengklaim bahwa, selama periode Maret 2015 hingga Maret 2017 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini rasio pada Maret 2017 sebesar 0,393%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Rinciannya adalah gini rasio di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 0,407 atau turun dibanding September 2016 yang sebesar 0,409 dan Maret 2016 yang sebsear 0,410. Sementara di pedesaan, gini rasionya sebesar 0,320.
"Gini rasio di pedesaan pada Maret 2017 sebesar 0,320, naik dibanding gini rasio September 2016 yang sebesar 0,316 dan turun dibanding Maret 2016 yang sebesar 0,327," tandasnya.
Sebelumnya, BPS merilis jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang pada Maret 2017. Jumlah tersebut bertambah sekitar 10.000 orang dibanding kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang.
27,77 juta orang tersebut merupakan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Salah satu yang menyebabkan bertambahnya jumlah masyarakat miskin di Indonesia adalah terlambatnya penyaluran beras sejahtera (ranstra).
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, secara nasional gini rasio Indonesia selama periode 2010 hingga September 2014 terus mengalami fluktuasi, dan mulai Maret 2015 hingga Maret 2017 nilainya mulai menurun. Dia mengklaim bahwa, selama periode Maret 2015 hingga Maret 2017 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini rasio pada Maret 2017 sebesar 0,393%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Rinciannya adalah gini rasio di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 0,407 atau turun dibanding September 2016 yang sebesar 0,409 dan Maret 2016 yang sebsear 0,410. Sementara di pedesaan, gini rasionya sebesar 0,320.
"Gini rasio di pedesaan pada Maret 2017 sebesar 0,320, naik dibanding gini rasio September 2016 yang sebesar 0,316 dan turun dibanding Maret 2016 yang sebesar 0,327," tandasnya.
Sebelumnya, BPS merilis jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang pada Maret 2017. Jumlah tersebut bertambah sekitar 10.000 orang dibanding kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang.
27,77 juta orang tersebut merupakan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Salah satu yang menyebabkan bertambahnya jumlah masyarakat miskin di Indonesia adalah terlambatnya penyaluran beras sejahtera (ranstra).
(akr)