Ketemu Jonan, Saham Freeport McMoran Lompat 12,5%

Rabu, 26 Juli 2017 - 13:06 WIB
Ketemu Jonan, Saham Freeport McMoran Lompat 12,5%
Ketemu Jonan, Saham Freeport McMoran Lompat 12,5%
A A A
NEW YORK - Saham Freeport-McMoran, induk usaha dari PT Freeport Indonesia yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdaganga pagi ini di New York. Karena harga tembaga mengalami kenaikan dan berita tentang diskusi konstruktif dengan pemerintah Indonesia terkait perpanjangan operasi Freeport di tambang Grasberg, Papua.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat ini tengah berada di AS dalam rangka kunjungan kerja. Salah satu agenda lawatannya adalah bertemu dengan Chief Executive Freeport McMoran Richard Adkerson.

Saham raksasa tambang asal Negeri Paman Sam tersebut naik 12,5% ke level tertinggi dalam lima bulan di level USD14,58 setelah Chief Executive Freeport McMoran Richard Adkerson mengaku optimistis akan mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia mengenai kontraknya untuk melanjutkan operasinya di Tanah Air.

"Kami sekarang mendekati tahap di mana kedua belah pihak telah menyatakan tujuan resolusi yang dekat. Saya yakin, kita melihat tujuan itu lebih jelas diidentifikasi oleh pemerintahan Indonesia saat ini dibanding yang kita lihat di masa lalu," katanya seperti dikutip SINDOnews dari laman Financial Times, Rabu (26/7/2017).

Freeport memang telah terlibat perseteruan sengit dengan pemerintah Indonesia mengenai kontraknya untuk mengoperasikan tambang tembaga terbesar kedua di dunia tersebut. Pemerintah ingin agar Freeport beralih dari status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), dan melakukan divestasi saham sebesar 51%.

Perusahaan tambang kelas kakap tersebut menyatakan tidak akan memenuhi persyaratan ini kecuali jika mendapat jaminan hukum dan fiskal yang sama seperti dalam KK. Perseteruan tersebut akhirnya mengancam rencana penambangan bawah tanah (underground mining) Grasberg yang bernilai miliaran dolar AS.

Adkerson menuturkan, pihaknya akan memulai diskusi langsung dengan pemerintah Indonesia di Jakarta agar ada titik temu pada akhir tahun ini.

"Kami akan membicarakan tujuan bersama untuk memperluas hak operasi kami, memberikan jaminan kepada Freeport mengenai persyaratan fiskal dan hukum yang akan memberi kepercayaan kepada kami untuk berinvestasi dalam proyek tambang bawah tanah. Kami akan bersikap responsif terhadap tujuan pemerintah Indonesia tentang divestasi dan investasi smelter," terangnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6274 seconds (0.1#10.140)