Foxconn Umumkan Rencana Investasi di AS USD10 Miliar

Kamis, 27 Juli 2017 - 11:54 WIB
Foxconn Umumkan Rencana...
Foxconn Umumkan Rencana Investasi di AS USD10 Miliar
A A A
WASHINGTON - Raksasa manufaktur Taiwan Foxconn mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan sebesar USD10 miliar (7,6 miliar poundsterling) di sebuah pabrik baru di Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (27/7/2017), pabrik tersebut akan berlokasi di Wisconsin dan diharapkan bisa membuat panel LCD dengan mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan untuk tahap awal.

Presiden Donald Trump mengklaim bahwa investasi luar biasa dari Foxconn ini tidak akan terjadi jika dia tidak terpilih menjadi Presiden AS. Foxconn telah dijanjikan subsisi sebesar USD3 miliar akan datang dari negara bagian Wisconsin.

Chief executive perusahaan Terry Gou mengumumkan hal tersebut di Gedung Putih, Washington kemarin. Namun, dia tidak memberikan rincian kapan konstruksi akan dimulai atau mengidentifikasi di mana situs tersebut akan tepat.

Trump yang bertemu dengan Gou untuk membahas masalah ini dan menyarankan Wisconsin sebagai lokasi, membuat penghargaan untuk investasi tersebut dalam sebuah konferensi pers.

"Untuk melakukan investasi yang luar biasa, Chairman Gou menaruh kepercayaan dan keyakinannya pada masa depan ekonomi Amerika. Dengan kata lain, jika saya tidak terpilih, dia pasti tidak akan menghabiskan USD10 miliar," kata Trump.

Selama kampanye pemilihan, Donald Trump memusatkan sebagian besar retorikanya untuk menghidupkan kembali sektor manufaktur AS dan membuat Amerika kembali menjadi negara hebat.

Foxconn adalah bagian dari Hon Hai Precision Industry, salah satu produsen elektronik terbesar di dunia, dengan sekitar 1 juta karyawan di seluruh dunia dan pendapatan lebih dari USD100 miliar pada 2016. Perusahaan tersebut telah banyak berinvestasi dalam mengotomatisasi produksinya dan bekerja sama dengan berbagai macam perusahaan, termasuk Apple, Tesla, dan BMW.

Foxconn mengatakan bahwa pihaknya mempekerjakan sekitar 3.000 orang di AS saat ini, termasuk di lokasi di Indiana dan Virginia. Tapi investasi besar yang diumumkan di Pennsylvania belum terwujud.

Fasilitas Wisconsin yang menurut Foxconn bisa menjadi investasi pertama, menandai ekspansi terbesarnya ke AS. Tapi beberapa pengamat mempertanyakan alasan bisnis.

"Ini jelas tanggapan oleh Foxconn terhadap tekanan dari pemerintahan," kata Willy Shih, seorang profesor di Harvard Business School.

Shih mengatakan, bahkan dengan subsidi tersebut, perusahaan menghadapi tantangan karena pasokan tambahan akan menekan harga dan banyak komponen lain yang diperlukan untuk layar dan pabrik tidak dibuat di AS.

"Bisakah mereka membuatnya bekerja? Saya yakin mereka bisa. Pertanyaannya adalah seperti apa ekonomi itu? Berapa banyak uang yang mereka mau kehilangan ke sana?" imbuhnya.

Pada konferensi pers, Gou mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memulai kembali ekosistem manufaktur baru di AS. LCD bisa digunakan untuk televisi, mobil self driving (mobil otonom tanpa sopir) dan produk lainnya.

Foxconn awal tahun ini mengatakan bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan lokasi untuk investasi, yang memicu persaingan ketat di antara negara-negara yang berbeda untuk memenangkan fasilitas tersebut.

Gubernur Wisconsin Scott Walker mengatakan, negaranya sedang mempersiapkan sebuah paket senilai USD3 miliar untuk menjamin komitmen Foxconn. Rincian lebih lanjut tidak terungkap, namun skala insentif telah menaikkan di tingkat lokal.

Gubernur Walker mengatakan janji kampus tersebut suatu hari bisa mempekerjakan sebanyak 13.000 orang dan mencakup 20 juta kaki persegi, tidak sia-sia. "Ini menarik dan transformasional," katanya.

Pabrik ini direncanakan di Wisconsin bagian tenggara, bagian dari negara bagian tidak jauh dari Chicago dan Milwaukee. Negara bagian yang secara historis bersandar pada Demokrat, secara politis penting bagi Presiden Trump.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0767 seconds (0.1#10.140)