Tingkatkan Ekonomi, Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa Dipercepat
A
A
A
JAKARTA - Selain terus menambah panjang jalan tol baru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas pantai selatan (Pansela) Jawa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Selatan Jawa.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan jalan pansela ini merupakan salah satu prioritas dalam peningkatan konektivitas antar wilayah. Panjang jalan Pansela secara keseluruhan mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur sepanjang 1.604 kilometer (km).
"Saat ini Kementerian PUPR akan melakukan lelang pembangunan sebagian ruas jalan pansela Jawa sepanjang 90 km dari Jawa Tengah ke Yogyakarta terkait pembiayaan pembangunan jalan tersebut," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Sementara, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, proyek ini didanai pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) senilai USD250 juta atau Rp3,2 triliun.
Jalan pansela dibangun untuk mengurangi kesenjangan dengan kawasan pantai utara Jawa (Pantura) yang lebih maju, mengikuti perencanaan dan pemrograman dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 12 Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang untuk mendukung kawasan-kawasan produktif, khususnya pariwisata, perkebunan dan industri maritim.
Di tempat terpisah, di mana pembangunan infrastruktur dibangun terpadu dengan pengembangan kawasan produktif di Pansela, seperti kawasan pemerintah, pertanian, dan maritim.
Selanjutnya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Ketut Dharmawahana mengatakan, Jalan Pansela Jawa Timur progres fisiknya telah mencapai 70% (456 km) dari total panjang 676 km.
Saat ini, Kementerian PUPR tengah melakukan perbaikan desain geometri karena kontur yang dilalui berliku dan curam. Penyelesaian sisa pembangunan jalan Pansela sepanjang 220 km dan jembatan sepanjang 8.300 meter yang tersebar di Jawa Timur membutuhkan anggaran sebesar Rp6 triliun.
"Biaya pembangunan jalan Pansela Jatim cenderung bertambah, dulu membutuhkan biaya sebesar Rp7 triliun, dihitung sekarang dibutuhkan hampir Rp15 triliun. Yang sudah terbangun 456 km, sisanya 220 km lagi akan kita selesaikan secara bertahap," kata Ketut.
Dia menambahkan, pembangunan jalan Pansela di Jatim ini selain didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga menggunakan dana dari IDB. Saat ini pihaknya tengah menunggu kucuran dana IDB senilai Rp2 triliun.
"Untuk tahap pertama sudah cair Rp200 miliar, saat ini kami tengah tunggu fase kedua Rp2 triliun. Kalau dananya tersedia, penyelesaian pembangunan akan cepat," ujar Arie.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan jalan pansela ini merupakan salah satu prioritas dalam peningkatan konektivitas antar wilayah. Panjang jalan Pansela secara keseluruhan mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur sepanjang 1.604 kilometer (km).
"Saat ini Kementerian PUPR akan melakukan lelang pembangunan sebagian ruas jalan pansela Jawa sepanjang 90 km dari Jawa Tengah ke Yogyakarta terkait pembiayaan pembangunan jalan tersebut," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Sementara, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, proyek ini didanai pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) senilai USD250 juta atau Rp3,2 triliun.
Jalan pansela dibangun untuk mengurangi kesenjangan dengan kawasan pantai utara Jawa (Pantura) yang lebih maju, mengikuti perencanaan dan pemrograman dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 12 Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang untuk mendukung kawasan-kawasan produktif, khususnya pariwisata, perkebunan dan industri maritim.
Di tempat terpisah, di mana pembangunan infrastruktur dibangun terpadu dengan pengembangan kawasan produktif di Pansela, seperti kawasan pemerintah, pertanian, dan maritim.
Selanjutnya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Ketut Dharmawahana mengatakan, Jalan Pansela Jawa Timur progres fisiknya telah mencapai 70% (456 km) dari total panjang 676 km.
Saat ini, Kementerian PUPR tengah melakukan perbaikan desain geometri karena kontur yang dilalui berliku dan curam. Penyelesaian sisa pembangunan jalan Pansela sepanjang 220 km dan jembatan sepanjang 8.300 meter yang tersebar di Jawa Timur membutuhkan anggaran sebesar Rp6 triliun.
"Biaya pembangunan jalan Pansela Jatim cenderung bertambah, dulu membutuhkan biaya sebesar Rp7 triliun, dihitung sekarang dibutuhkan hampir Rp15 triliun. Yang sudah terbangun 456 km, sisanya 220 km lagi akan kita selesaikan secara bertahap," kata Ketut.
Dia menambahkan, pembangunan jalan Pansela di Jatim ini selain didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga menggunakan dana dari IDB. Saat ini pihaknya tengah menunggu kucuran dana IDB senilai Rp2 triliun.
"Untuk tahap pertama sudah cair Rp200 miliar, saat ini kami tengah tunggu fase kedua Rp2 triliun. Kalau dananya tersedia, penyelesaian pembangunan akan cepat," ujar Arie.
(izz)