Dorong Pemetaan Kebutuhan Industri untuk Lulusan Perguruan Tinggi

Jum'at, 28 Juli 2017 - 09:49 WIB
Dorong Pemetaan Kebutuhan...
Dorong Pemetaan Kebutuhan Industri untuk Lulusan Perguruan Tinggi
A A A
JAKARTA - Tingkat penyerapan lulusan perguruan tinggi ke industri dinilai masih sangat rendah. Kampus pun terus berupaya melakukan inovasi agar lulusannya mampu terserap. Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristek Dikti Ali Ghufron Mukti mengatakan, relevansi antara lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mencegah sarjana menganggur.

Kemenristek Dikti mencatat, jumlah tenaga kerja yang tergolong lulusan perguruan tinggi hanya sebesar 17,5 %. Dia mengatakan, pemetaan serapan tenaga kerja tersebut hampir tidak akan berubah setidaknya dalam kurun 5 tahun ke depan. "Saat ini lulusan perguruan tinggi turut menyumbang pengangguran yang menjadi beban negara," katanya di Jakarta.

Mantan Wakil Menkes ini berpendapat, dibutuhkan rencana induk nasional dalam menentukan kebijakan strategis dan program unggulan demi mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu. Hasil akhirnya adalah akan tercipta hubungan antara kebutuhan industri dengan ketersediaan lulusan.

"Seperti profesi insinyur, sampai saat ini kita masih kekurangan. Hal ini karena lulusan insinyur yang bekerja sesuai dengan bidangnya hanya 45%. Belum lagi bidang lainnya,” ujarnya.

Rektor Universitas Trilogi Asep Saefuddin mengatakan, pihaknya mengandalkan koneksi dengan alumni agar lulusannya terserap cepat di dunia pasar kerja. Mahasiswa akan ditarik magang di instansi tempat alumni bekerja jelang semester akhir. Cara ini mujarab menjadikan mahasiswa lebih berpengalaman dibanding lulusan lain ketika sudah bekerja.

Trilogi sendiri akan mengadakan kongres alumni pada 29 Juli mendatang. Dia menyatakan, kongres akan menjadi agenda tahunan untuk mengumpulkan 7.500 alumni yang sudah berkarya di perusahaan swasta, BUMN, hingga yang aktif di dunia enterpreneur. "Harapannya dengan kolaborasi ini tidak hanya memperkuat alumni secara individual tetapi akan memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa Indonesia," terangnya.

Sementara Rektor President University Jony Oktavian Haryanto mengatakan, di tengah-tengah lokasi kampus yang berada di kawasan Jababeka dengan dikelilingi perusahaan multinasional, pihaknya membekali para mahasiswa dengan kemampuan soft skill di luar mata kuliah.

Jony menerangkan, salah satu yang paling menonjol yang mereka lakukan untuk persiapan masuk dunia kerja adalah dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar bahasa di kampus. "Statistik menunjukkan penyerapan kerja alumni kami sangat tinggi, apalagi kami berada di kawasan industri Jababeka. Bahkan, alumni kami sudah biasa bekerja kantoran sebelum mereka dinyatakan lulus," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8240 seconds (0.1#10.140)