Gubernur BI: Infrastruktur Jadi Kunci Pengendalian Inflasi Kaltara

Jum'at, 28 Juli 2017 - 14:20 WIB
Gubernur BI: Infrastruktur Jadi Kunci Pengendalian Inflasi Kaltara
Gubernur BI: Infrastruktur Jadi Kunci Pengendalian Inflasi Kaltara
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo meminta agar laju inflasi di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), bisa terkendali seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Hal tersebut disampaikan usai meresmikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di provinsi termuda tersebut

"Kalau soal inflasi, Indonesia secara umum, sekarang ada di era inflasi rendah dan stabil. Karena selama 2 tahun ini ada di kisaran 2%. Kalau sementara kita lihat di Kalltara, itu masih di kisaran 6%. Malah beberapa tahun lalu, inflasi di sini mencapai double digit," kata Agus di Tarakan, Jumat (28/7/2017).

(Baca Juga: Gubernur BI Resmikan Kantor Perwakilan BI di Kaltara
Lebih lanjut Ia menerangkan pemerintah Kaltara, sedang berusaha membangun infrastruktur yang bisa membantu kegiatan ekonomi. Hal ini juga sebagai bentuk upaya pemerintah daerah untuk menekan laju inflasi Kaltara, agar bisa turun lagi dan berkontribusi terhadap inflasi Indonesia.

"Sekarang gubernur berusaha perbaiki infrastruktur, kalau infrastruktur utama yang diperhatikan tentu konektivitas, energi dan listrik. Konektivitas itu ada pelabuhan, semua fasilitas yang kaitannya dengan transportasi. Karena kalau kondisi infrastrukturnya belum memadai, itu biasanya inflasi akan cukup tinggi," sambungnya.

Agus juga menyatakan kebanggaannya bahwa Kaltara bisa menekan laju inflasi provinsi dalam 2 tahun dari double digit menjadi 1 digit. Karena diakui mantan menteri keuangan ini, untuk mencapai 1 digit saja angka inflasi, sangat sulit. Maka dengan kehadiran BI, diharapkan ada effort kerja yang maksimal dalam membantu Kaltara untuk menjadi provinsi yang lebih berkembang.

"Insya Allah kalau BI hadir disini, kita akan makin aktif bekerja dalam tim pengendali inflasi daerah. Dan TPID Kaltara, itu dipimpin langsung oleh gubernur dan setiap bulan lakukan review untuk meyakinkan bahwa inflasi terkendali. Memang yang paling utama harus dijaga harga pangan yang bergejolak. Karena hambatannya biasanya di pasokan pangan, distribusi pangan dan keterjangkauan harga. Kita harap kedepan inflasi akan semakin terkendali dan stabil," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1560 seconds (0.1#10.140)