Jadi Kota Besar, Tarakan Tiadakan Penerbangan Perintis

Jum'at, 28 Juli 2017 - 23:31 WIB
Jadi Kota Besar, Tarakan...
Jadi Kota Besar, Tarakan Tiadakan Penerbangan Perintis
A A A
TARAKAN - Tarakan kembali menjadi buah bibir. Sejak pemekaran Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dari Kalimantan Timur pada 2012, Kota Tarakan kembali berbenah untuk menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Perekonomian Kaltara pun pada kuartal I 2017 tumbuh 6,17%.

Adapun Tarakan sendiri memiliki sejarah yang panjang, mulai era Kerajaan Tidung pada abad 10 Masehi hingga menjadi perebutan Jepang melawan koalisi Inggris-Belanda saat Perang Pasifik. Daerah ini dikenal kaya akan sumber minyak.

Namun, kebanyakan orang masih menganggap Tarakan adalah kota terpencil karena memang berada di daerah perbatasan. Umumnya, remote area, biasanya maskapai penerbangan hanya menyediakan penerbangan perintis, dimana bandara hanya mengedepankan penerbangan tergantung pada kondisi alamnya.

Hanya cerita soal Tarakan sebagai daerah kecil sudah berlalu. Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, sekarang ini sudah tidak ada lagi penerbangan perintis. Karena Tarakan sudah menjadi salah satu kota besar, sehingga diputuskan untuk meniadakan penerbangan perintis.

"Sekarang tidak ada lagi istilah perintis, yang ada bandara kecil dan bandara besar. Seperti yang di Tarakan, itu bisa kami bilang besar untuk ukuran Kalimantan Utara," kata diadi Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (28/7/2017).

Kemudian untuk ibu kota Kaltara yaitu Tanjung Selor hanya terdapat bandara menengah. Begitu pula wilayah Nunukan. Bandara kecil yang ada di Pulau Apung itu runway-nya antara 600-800 meter persegi.

"Kalau sekarang kan bandara kita rata-rata runway-nya di atas 1.200 meter persegi. Jadi paling tidak, bisa didarati oleh jenis pesawat ATR 72," imbuh dia.

Irianto mengatakan, pesawat wing akan segera masuk ke Kaltara dan akan melalui Tanjung Selor, Malinau dan Nunukan. Saat ini prosesnya masih berjalan.

"Insya Allah akhir tahun ini lah bisa selesai. Makanya Wings sudah masuk Tarakan-Palu, Gorontalo-Palu. Jadi nanti kita masih mengurusi izin jadwal terbang dengan Kemenhub," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4923 seconds (0.1#10.140)