Rupiah Bangkit, USD Masih Kesulitan Lawan Yen dan Euro

Senin, 31 Juli 2017 - 10:10 WIB
Rupiah Bangkit, USD...
Rupiah Bangkit, USD Masih Kesulitan Lawan Yen dan Euro
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat meski tidak terlalu tinggi. Penguatan mata uang Garuda terjadi saat USD masih berjuang untuk dapat melawan beberapa mata uang utama lainnya.

Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah pagi ini dibuka naik ke level Rp13.323/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat tipis dari posisi sebelumnya di level Rp13.326/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah pagi ini menunjukkan penguatannya terhadap USD ke level Rp13.319/USD dibanding penutupan akhir pekan kemarin yang berada di posisi Rp13.345/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah dibuka bertengger di zona hijau pada posisi Rp13.324/USD atau menguat dibandingkan sebelumnya Rp13.326/USD. Bahkan, pada pukul 10.03 WIB, rupiah bergerak semakin menguat ke level Rp13.321/USD dengan kisaran level Rp13.318-Rp13.326/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, dibuka pada Rp13.327/USD atau melamah dari penutupan akhir pekan kemarin pada posisi Rp13.324/USD. Namun, pada pukul 10.03 WIB mulai bergerak menguat ke level Rp13.323/USD dengan kisaran harian Rp13.318-Rp13.329/USD.

Seperti dilansir Reuters, Senin (31/7/2017), USD masih terus berjuang dari posisi terendahnya dalam 2,5 tahun terhadap euro, terbebani oleh ketidakpastian politik AS dan data AS yang membosankan, menambah keraguan tentang apakah akan ada kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve lagi pada tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi negara terbesar di dunia naik menjadi 2,6% pada kuartal kedua, sesuai ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters, namun pertumbuhan pada kuartal pertama direvisi turun menjadi 1,2%. Biaya tenaga kerja AS juga meningkat kurang dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, menambah kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap rendah.

"Mudah bagi ketidakpastian untuk meningkatkan kemampuan Fed dalam menaikkan suku bunga tahun depan jika inflasi tetap rendah. Kita bisa melihat USD di bawah 110,00 terhadap yen dalam keadaan seperti itu," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valas senior di IG Securities di Tokyo.

Euro terhadap USD stabil di level 1,1743, setelah melonjak pada hari sebelumnya mendekati level 1,1777, level tertinggi dalam 2,5 tahun. Mata uang AS turun 0,15% terhadap yen ke level 110,525 setelah menyentuh level 110,475, terlemah sejak pertengahan Juni.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama 0,2% pada level 93,413, memangkas beberapa kerugian setelah turun 0,6% pada Jumat.

Sementara, poundsterling terhadap USD sedikit berubah pada level 1,3134 dan mendekati level tertinggi dalam 10 bulan di posisi 1,3159 pada Kamis kemarin. Pounds telah menguat terhadap USD yang melemah secara luas, didukung oleh harapan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa di bawah kesepakatan transisi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0620 seconds (0.1#10.140)