Jelang Pertemuan World Bank-IMF, Pemerintah Kebut Pembangunan Benoa

Selasa, 01 Agustus 2017 - 17:28 WIB
Jelang Pertemuan World...
Jelang Pertemuan World Bank-IMF, Pemerintah Kebut Pembangunan Benoa
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata Arierf Yahya meminta agar pengembanganPelabuhan Benoa, Bali, untuk dijadikan pelabuhan wisata dan tempat bersandar kapal pesiar dipercepat. Hal ini untuk menunjang pertemuan tahunan (annual meeting) World Bank-IMF tahun depan, sehingga dapat menampung jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah lebih besar.

Arief memastikan, kendala tata ruang untuk pengembangan Pelabuhan Benoa untuk dijadikan pelabuhan wisata dan kapal pesiar sudah bisa diselesaikan. Pihaknya sudah mendapat surat legal dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) mengenai peruntukkan lahan tersebut.

"Sekarang sudah selesai, persoalannya ada di tata ruang tadinya. Sudah kita selesaikan, sudah ada surat formal dari Kementerian ATR bahwa tata ruangnya sudah sesuai dengan peruntukkannya, yaitu untuk pelabuhan," katanya di Gedung Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Saat ini, Pelabuhan Benoa hanya mampu menampung dua unit kapal pesiar kecil dalam satu kali bersandar. Jika pelabuhan tersebut dikembangkan, maka akan mampu menampung kapal pesiar berkapasitas 6.500 orang.

"Kalau sekarang masih satu sampai dua lah. Kalau ini (Pelabuhan Cruise Benoa) kita bangun, yang terbesar itu bisa menampung cruise dengan muatan sampai 6.500 orang. Dan itu kita harapkan setahun sebelum Annual Meetings World Bank sudah selesai. Jadi, yang tertinggi yang akan datang itu 6.500 gross ton. Kira-kira 5.000 penumpang dan 1.500 kru," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6762 seconds (0.1#10.140)