Kebutuhan Properti Naik, Borneo Bay City Kenalkan Unit Terbaru
A
A
A
JAKARTA - Bisnis properti di kota Balikpapan diperkirakan akan semakin tumbuh pesat. Seperti diketahui, sejak lama, kota terbesar kedua di Kalimantan Timur ini bertransformasi menjadi destinasi utama para pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Apalagi adanya isu positif yang membawa nama Balikpapan. Paling santer terdengar yaitu isu pemindahan Ibu Kota yang mengacu di Kalimantan, termasuk Balikpapan.
Diiringi realisasi investasi yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, hal tersebut turut menstimulasi tingginya kebutuhan hunian, perhotelan, pusat belanja, dan kawasan industri.
Selain itu, kehadiran pendatang yang terus bertambah jumlahnya juga turut mendongkrak kebutuhan properti, khususnya hunian. Menyambut iklim properti yang diproyeksikan membaik, PT Agung Podomoro Land (APL) lewat Borneo Bay Residence kembali memperkenalkan unit terbarunya 'Executive Business Living' yang memiliki lima keistimewaan sekaligus.
Mulai dari fully furnished, door access card, fasilitas videocom yang terhubung dengan reception. Sehingga, penghuni mengetahui siapa yang datang.
Kemudian, fasilitas dimmer lighting smarthome. Konsep hunian ini ditargetkan untuk pebisnis berjiwa muda yang sangat sibuk. Unit yang mengedepankan teknologi ini hadir dengan dua tipe.
"Pertama, legacy dengan satu kamar tidur luas kamar 41,4 meter persegi. Kemudian, tipe signature, tiga kamar tidur dengan luas ruangan 93,3 meter persegi," kata Manager Marketing Borneo Bay Residence Ori Harimansyah dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Dia menjelaskan, kondisi penjualan pada awal tahun ini mengalami penurunan. Namun, berbagai isu positif mencuatkan nama Balikpapan di nasional membuat pihaknya optimistis, sektor properti bakal kembali bergerak positif.
"Sampai saat ini, penjualan kami sudah 70%. Kami juga menambah 80 unit tambahan lagi di lantai 7, 8, 9, dan 10. Lalu, konsep taman yang mengusung konsep natural akhir tahun ini diproyeksikan rampung," jelas Ori.
Meski diproyeksikan positif, pihaknya tetap hati-hati tidak ingin gegabah. "Kami akan lihat penjualan sampai akhir bulan ini. 10 unit ini jika disambut baik, maka kami berencana menambahnya," bebernya.
Sales Manager Borneo Bay Residences Darsono mengatakan, momentum isu positif ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Masyarakat Indonesia sekarang jadi tahu Balikpapan. Awalnya mereka pikir, Balikpapan hanya hutan," ungkap Darsono.
AVP Marketing Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya mengatakan, potensi pertambahan pasokan properti hunian, terutama apartemen juga diprediksi akan terus meningkat. Agung menilai, menguatnya tingkat permintaan tersebut juga akan memicu harga jual properti tersebut.
Selain itu, dengan status Borneo Bay City yang merupakan Waterfront Superblock pertama dan terbesar di Kalimantan. "Kota Balikpapan potensial untuk investasi bidang properti hunian. Investasi bidang ini masih akan menjanjikan. Pasar apartemen di Balikpapan semakin menarik, karena banyak pendatang dan pebisnis dari luar kota. Apalagi Borneo Bay City menjadi Waterfront Superblock pertama dan terbesar di Kalimantan," tuturnya.
Apalagi adanya isu positif yang membawa nama Balikpapan. Paling santer terdengar yaitu isu pemindahan Ibu Kota yang mengacu di Kalimantan, termasuk Balikpapan.
Diiringi realisasi investasi yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, hal tersebut turut menstimulasi tingginya kebutuhan hunian, perhotelan, pusat belanja, dan kawasan industri.
Selain itu, kehadiran pendatang yang terus bertambah jumlahnya juga turut mendongkrak kebutuhan properti, khususnya hunian. Menyambut iklim properti yang diproyeksikan membaik, PT Agung Podomoro Land (APL) lewat Borneo Bay Residence kembali memperkenalkan unit terbarunya 'Executive Business Living' yang memiliki lima keistimewaan sekaligus.
Mulai dari fully furnished, door access card, fasilitas videocom yang terhubung dengan reception. Sehingga, penghuni mengetahui siapa yang datang.
Kemudian, fasilitas dimmer lighting smarthome. Konsep hunian ini ditargetkan untuk pebisnis berjiwa muda yang sangat sibuk. Unit yang mengedepankan teknologi ini hadir dengan dua tipe.
"Pertama, legacy dengan satu kamar tidur luas kamar 41,4 meter persegi. Kemudian, tipe signature, tiga kamar tidur dengan luas ruangan 93,3 meter persegi," kata Manager Marketing Borneo Bay Residence Ori Harimansyah dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Dia menjelaskan, kondisi penjualan pada awal tahun ini mengalami penurunan. Namun, berbagai isu positif mencuatkan nama Balikpapan di nasional membuat pihaknya optimistis, sektor properti bakal kembali bergerak positif.
"Sampai saat ini, penjualan kami sudah 70%. Kami juga menambah 80 unit tambahan lagi di lantai 7, 8, 9, dan 10. Lalu, konsep taman yang mengusung konsep natural akhir tahun ini diproyeksikan rampung," jelas Ori.
Meski diproyeksikan positif, pihaknya tetap hati-hati tidak ingin gegabah. "Kami akan lihat penjualan sampai akhir bulan ini. 10 unit ini jika disambut baik, maka kami berencana menambahnya," bebernya.
Sales Manager Borneo Bay Residences Darsono mengatakan, momentum isu positif ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Masyarakat Indonesia sekarang jadi tahu Balikpapan. Awalnya mereka pikir, Balikpapan hanya hutan," ungkap Darsono.
AVP Marketing Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya mengatakan, potensi pertambahan pasokan properti hunian, terutama apartemen juga diprediksi akan terus meningkat. Agung menilai, menguatnya tingkat permintaan tersebut juga akan memicu harga jual properti tersebut.
Selain itu, dengan status Borneo Bay City yang merupakan Waterfront Superblock pertama dan terbesar di Kalimantan. "Kota Balikpapan potensial untuk investasi bidang properti hunian. Investasi bidang ini masih akan menjanjikan. Pasar apartemen di Balikpapan semakin menarik, karena banyak pendatang dan pebisnis dari luar kota. Apalagi Borneo Bay City menjadi Waterfront Superblock pertama dan terbesar di Kalimantan," tuturnya.
(izz)