Bank Victoria Optimistis Ekonomi RI 2017 Tumbuh 5,2%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Victoria Internasional Tbk meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu mencapai 5,2% di akhir 2017. Meski, pada kuartal I/2017 dan kuartal II/2017 ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01%.
(Baca Juga: Ekonomi Indonesia Semester I/2017 Tumbuh 5,01%)
Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengakui, pertumbuhan sektor riil masih cukup berat di tahun ini. Namun, pihaknya masih tetap optimistis karena pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
"Memang di riil sektor masih agak berat, tapi saya sih optimistis ekonomi Indonesia akan maju dengan spending pemerintah untuk infrastruktur," katanya di UOB Plaza, Jakarta, Senin (7/8/2017).
Selain itu, sambung Daniel, harga komoditas di pasar global juga terus mengalami perbaikan. Karena itu, seharusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh membaik.
"Dan kita lihat comodity price ada perbaikan. Harusnya Indonesia ekonominya sampai akhir tahun akan sesuai dengan apa yang diproyeksikan OJK atau Bank Indonesia, yakni sebesar 5,2%," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I/2017 sebesar 5,01%. Angka ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi triwulan I/2017 yang sebesar 5,01% dan nilai yang sama yang terjadi pada triwulan II/2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini masih di bawah ekspektasi karena banyak yang memperkirakan tumbuh lebih dari itu. "Tapi ini lumayan bagus kalau kita membandingkan dengan perkiraan ekonomi global yang belum jelas arahnya," kata dia di kantornya, Jakarta, hari ini.
(Baca Juga: Ekonomi Indonesia Semester I/2017 Tumbuh 5,01%)
Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengakui, pertumbuhan sektor riil masih cukup berat di tahun ini. Namun, pihaknya masih tetap optimistis karena pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
"Memang di riil sektor masih agak berat, tapi saya sih optimistis ekonomi Indonesia akan maju dengan spending pemerintah untuk infrastruktur," katanya di UOB Plaza, Jakarta, Senin (7/8/2017).
Selain itu, sambung Daniel, harga komoditas di pasar global juga terus mengalami perbaikan. Karena itu, seharusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh membaik.
"Dan kita lihat comodity price ada perbaikan. Harusnya Indonesia ekonominya sampai akhir tahun akan sesuai dengan apa yang diproyeksikan OJK atau Bank Indonesia, yakni sebesar 5,2%," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I/2017 sebesar 5,01%. Angka ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi triwulan I/2017 yang sebesar 5,01% dan nilai yang sama yang terjadi pada triwulan II/2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini masih di bawah ekspektasi karena banyak yang memperkirakan tumbuh lebih dari itu. "Tapi ini lumayan bagus kalau kita membandingkan dengan perkiraan ekonomi global yang belum jelas arahnya," kata dia di kantornya, Jakarta, hari ini.
(izz)