Rupiah Berakhir Pulih Saat USD Tak Berdaya
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup merangkak naik untuk melanjutkan catatan positif pada akhir pekan. Pulihnya mata uang Garuda ketika USD tak berdaya melawan beberapa mata uang utama, salah satunya Yen Jepang.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.362/USD atau menguat dibandingkan dari penutupan sebelumnya di level Rp13.377/USD. Mata uang garuda sendiri berada di kisaran harian Rp13.357-Rp13.370/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini berada di posisi Rp13.361/USD, atau mulai pulih dari sebelumnya yang berada di level Rp13.371/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.353-Rp13.377/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini bertengger di level Rp13.361/USD atau sedikit lebih baik dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.370/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.368/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah membaik dari posisi sebelumnya Rp13.374/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/8/2017) USD jatuh lebih dari setengah persen terhadap Yen Jepang untuk berada dalam jalur kerugian terbesar dalam sepekan yang diharapkan tidak meluas ke pasar global. Greenback mengalami penurunan 0,6% terhadap Yen untuk berada di bawah level 109 saat pasar saham juga berjatuhan untuk kedua hari beruntun.
Mata uang tunggal juga runtuh ke posisi terburuk dalam enam pekan ketika melawan Yen yakni sebesar 0,2% pada hari ini di level 128.10. Yen sudah menjadi favorit mata uang untuk investor ketika euro juga tersandung. Naik lebih dari 7% sejak sejak pertengahan Juni hingga awal Agustus, ketika itu puncaknya berada pada level tertinggi dalam satu setengah tahun di atas 131 terhadap Yen.
Di sisi lain poundsterling jatuh terhadap euro untuk mencetak kerugian dalam tiga hari beruntun. Dengan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank of England tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang karena risiko terkait Brexit dan ketidakpastian bisnis, pound menyelinap ke jalur terendah dalam delapan bulan.
Pounds lebih rendah terhadap euro untuk berada di level 91,10. Sedangkan melawan dolar, sterling sedikit lebih tinggi terhadap dolar AS yang sebagian besar disebabkan terkait pelemahan greenback.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.362/USD atau menguat dibandingkan dari penutupan sebelumnya di level Rp13.377/USD. Mata uang garuda sendiri berada di kisaran harian Rp13.357-Rp13.370/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini berada di posisi Rp13.361/USD, atau mulai pulih dari sebelumnya yang berada di level Rp13.371/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.353-Rp13.377/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini bertengger di level Rp13.361/USD atau sedikit lebih baik dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.370/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.368/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah membaik dari posisi sebelumnya Rp13.374/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/8/2017) USD jatuh lebih dari setengah persen terhadap Yen Jepang untuk berada dalam jalur kerugian terbesar dalam sepekan yang diharapkan tidak meluas ke pasar global. Greenback mengalami penurunan 0,6% terhadap Yen untuk berada di bawah level 109 saat pasar saham juga berjatuhan untuk kedua hari beruntun.
Mata uang tunggal juga runtuh ke posisi terburuk dalam enam pekan ketika melawan Yen yakni sebesar 0,2% pada hari ini di level 128.10. Yen sudah menjadi favorit mata uang untuk investor ketika euro juga tersandung. Naik lebih dari 7% sejak sejak pertengahan Juni hingga awal Agustus, ketika itu puncaknya berada pada level tertinggi dalam satu setengah tahun di atas 131 terhadap Yen.
Di sisi lain poundsterling jatuh terhadap euro untuk mencetak kerugian dalam tiga hari beruntun. Dengan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank of England tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang karena risiko terkait Brexit dan ketidakpastian bisnis, pound menyelinap ke jalur terendah dalam delapan bulan.
Pounds lebih rendah terhadap euro untuk berada di level 91,10. Sedangkan melawan dolar, sterling sedikit lebih tinggi terhadap dolar AS yang sebagian besar disebabkan terkait pelemahan greenback.
(akr)