Inflasi Agustus 2017 Diprediksi BI Sebesar 0,02%

Senin, 21 Agustus 2017 - 05:18 WIB
Inflasi Agustus 2017...
Inflasi Agustus 2017 Diprediksi BI Sebesar 0,02%
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi indeks harga konsumen (IHK) Agustus 2017 mencapai 0,02%. Hal tersebut berdasarkan pada survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia.

"BI rutin survei di 164 pasar di 82 kota. Minggu ketiga Agustus inflasi di angka 0,02%. Dengan begitu, artinya setahun inflasi sekitar angka 3,91%," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta akhir pekan.

Menurutnya, perkembangan inflasi Agustus 2017 atau pasca Lebaran tercatat dalam kondisi baik. Bahkan, pada beberapa komoditas yang menyumbang inflasi periode Lebaran juga mengalami deflasi. Komoditas-komoditas yang mengalami deflasi diantaranya angkutan udara, angkutan antar kota, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara itu, komponen daging ayam, telur ayam, dan rokok dilaporkan mengalami inflasi. "Memang ada tekanan inflasi di daging ayam, telur ayam, atau rokok. Tapi angka 0,02% adalah perkembangan konsisten sejak minggu pertama, kedua, ketiga. Mudah-mudahan sepanjang Agustus di kisaran itu," imbuhnya.

Ke depan, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali. Koordinasi kebijakan antara Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat dalam pengendalian inflasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis inflasi pada akhir tahun akan terjaga di level 4% melihat capaian inflasi Juli yang terkendali. Bahkan, dia melihat adanya peluang inflasi pada akhir tahun berada di bawah 4%.

Kendati demikian, Darmin melihat inflasi yang rendah tidak terkait langsung dengan melemahnya daya beli. Hal ini lantaran perhitungan pertumbuhan ekonomi (termasuk konsumsi rumah tangga yang kerap dikaitkan dengan daya beli), tidak memperhitungkan faktor daya beli.

Ekonom SIGC Eric Sugandi memprediksi inflasi pada akhir tahun dapat mencapai 4%, bahkan ada peluang inflasi berada di level 3,8% apabila pemerintah menahan inflasi harga yang diatur pemerintah dan harga pangan tetap terkendali yang bisa mengganggu inflasi. Ekonom Bank Mandiri Andri Asmoro menambahkan, tren inflasi yang rendah usai Lebaran memang sesuai prediksi pelaku pasar.

Dia pun memperkirakan inflasi akan tetap rendah dan akan mencapai 4,2% pada akhir 2017. Hal tersebut lantaran tidak ada penyesuaian harga diatur pemerintah seperti listrik dan bahan bakar minyak (BBM). "Dengan demikian, BI repo rate juga diprediksi sepertinya akan tetap flat hingga akhir tahun," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)