BNI Siap Kembangkan 15 Ribu BUMDes
A
A
A
MAGELANG - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) siap mengembangkan 15 ribu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai basis bisnis area perdesaan. Posisi BUMDes sangat strategis untuk mengembangkan agen laku pandai (Agen46), transaksional, dan KUR mikro.
CEO BNI Kantor Wilayah Yogyakarta Arif Suwasono menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan BUMDes sebagai basis pengembangan Agen46 yang dapat mendorong penetrasi bisnis masyarakat di segmen perdesaan. Pihaknya melihat kemampuan Agen46 dalam menjangkau nasabah baru untuk membuka tabungan, transaksi, hingga ekspansi kredit.
"Target kami Agen46 tahun ini bisa di atas 4 ribu agen. Ini sangat baik untuk mengembangkan layanan digital banking, sehingga kami akan perkuat fitur layanan yang menggunakan handphone. Transaksi rata rata setiap agen dalam sebulan bisa mencapai 3 juta kali transaksi. Nantinya mereka juga bisa melayani pembayaran belanja online atau e-commerce," ujar Arif di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Dia mengaku kemampuan Agen46 terbukti dapat memperkuat tabungan nasabah untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Data simpanan atau DPK untuk Kanwil Yogyakarta hingga 10 Agustus 2017 telah mencapai Rp15,5 triliun dari target untuk 2017 mencapai Rp18,2 triliun.
Sementara, untuk penyaluran kredit juga sangat potensial untuk penyaluran KUR baik ritel ataupun mikro. "Agen46 yang memiliki usaha terjamin dapat langsung menjadi nasabah KUR dari BNI. Sehingga mereka tidak hanya menjadi referral kredit saja. Strategi ini cukup efektif, sehingga terus kami kembangkan di seluruh desa yang potensial seperti di Wanurejo ini," tuturnya.
BUMDes Wanurejo merupakan salah Satu BUMDes unggulan. BNI juga akan berperan aktif membantu BUMDes Wanurejo, antara lain dengan memberikan pendampingan dan kredit uasha rakyat (KUR) kepada unit usaha BUMdes Wanurejo terutama pembuatan blangkon dan lurik.
BUMDes juga terus diperkuat dengan adanya sinergi BUMN untuk mengembangkan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo sejak Mei 2017. "Kami kembangkan Balkondes dengan mengucurkan dana CSR. Hingga semester satu setidaknya sudah disalurkan Rp3,4 miliar total CSR di semester satu untuk seluruh Kanwil Yogyakarta," ujarnya.
Desa Wanurejo adalah salah satu desa di daerah Magelang, Jawa Tengah yang memiliki potensi besar dari sisi pariwisata, untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki, Kementerian BUMN membangun Balkondes.
BNI dan TWC ditunjuk sebagai BUMN yang bertanggung jawab membangun dan mengelola Balkondes Wanurejo. Masyarakat turut dilibatkan dalam pengelolaan Balkondes Wanurejo. Dengan pengelolaan Balkondes yang tepat, terbukti kesejahteraan masyarakat di desa tersebut terus meningkat.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, Balkondes Wanurejo disewakan untuk pertemuan, pesta penikahan, foto preweding, dan pertunjukan kesenian. Sedangkan TWC membantu Balkondes Wanurejo untuk mendatangkan wisatawan dengan mengadakan festival-festival menarik seperti pertunjukan ogoh-ogoh (gelar budaya), wayang orang, tarian tradisional dan festival layang-layang.
Untuk mengunjungi Balkondes BNI Wanurejo dan menikmati keindahan sunset dengan latar megahnya candi Borobudur, wisatawan tidak di kenakan tarif. Akses juga mudah dan TWC juga menawarkan paket perjalanan menggunakan Mobil VW Borobudur.
Saat ini rata-rata tiap hari sekitar 100 orang wisatawan datang menikmati keindahan sunset maupun gelar budaya di area Balkondes, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian Desa Wanurejo dengan menjual souvenir, belajar membatik, belajar tarian tradisional maupun menyediakan konsumsi untuk para wisatawan.
"Balkondes Wanurejo berhasil menggerakkan perekonomian warga desa berkat sinergi BUMN antara BNI dan TWC, total ada 20 Balkondes yang dikelola BUMN yang sudah berjalan dengan baik di daerah Magelang," ujar Rini dalam kesempatan sama.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya mendukung pariwisata Desa Wanurejo, BNI akan mengembangkan Balkondes Wanurejo dengan membangun homestay sehingga dapat meningkatkan pendapatan Balkondes. Agar masyarakat dapat lebih berpartisipasi, Balkondes Wanurejo dijadikan salah satu unit usaha BUMDes Wanurejo.
"BNI siap mendukung BUMDes di seluruh Indonesia, saat ini BNI sudah membina lebih dari 2.300 Bumdes di seluruh Indonesia" ujar Baiquni.
Ke depannya ada potensi besar BUMDes bisa menjadi partner BNI. Misalnya dalam penyaluran kredit kecil, penyaluran kredit usaha mikro kemudian juga bisa menjadi channeling penyaluran KUR, Agen 46 dan lainnya.
Baiquni menambahkan, latar belakang pendekatan bisnis di area perdesaan dimulai dari langkah nyata BNI sebagai agen pembangunan (agent of development), untuk meningkatkan perputaran roda ekonomi di kawasan pedesaan.
Program BUMDes ini memiliki potensi bisnis cukup besar dalam menggarap pembukaan rekening operasional dan akuisisi rekening kas desa BUMDes. Sekadar Informasi hingga pekan pertama Maret 2017, BNI telah mendampingi pembentukan BUMDes di 2.314 desa potensial Indonesia.
Targetnya pada 2020, BNI dapat melakukan pendampingan pembentukan BUMDes di 15.000 desa. Seiring meningkatnya pembentukan BUMDes tersebut, harapannya jumlah pembukaan rekening BUMDes dan rekening kas desa turut meningkat dan ditandai dengan Dana Pihak Ketiga yang juga meningkat.
"Ini adalah potensi yang luar biasa jika warga desa dapat menempatkan dananya di BNI," ucapnya.
CEO BNI Kantor Wilayah Yogyakarta Arif Suwasono menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan BUMDes sebagai basis pengembangan Agen46 yang dapat mendorong penetrasi bisnis masyarakat di segmen perdesaan. Pihaknya melihat kemampuan Agen46 dalam menjangkau nasabah baru untuk membuka tabungan, transaksi, hingga ekspansi kredit.
"Target kami Agen46 tahun ini bisa di atas 4 ribu agen. Ini sangat baik untuk mengembangkan layanan digital banking, sehingga kami akan perkuat fitur layanan yang menggunakan handphone. Transaksi rata rata setiap agen dalam sebulan bisa mencapai 3 juta kali transaksi. Nantinya mereka juga bisa melayani pembayaran belanja online atau e-commerce," ujar Arif di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Dia mengaku kemampuan Agen46 terbukti dapat memperkuat tabungan nasabah untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Data simpanan atau DPK untuk Kanwil Yogyakarta hingga 10 Agustus 2017 telah mencapai Rp15,5 triliun dari target untuk 2017 mencapai Rp18,2 triliun.
Sementara, untuk penyaluran kredit juga sangat potensial untuk penyaluran KUR baik ritel ataupun mikro. "Agen46 yang memiliki usaha terjamin dapat langsung menjadi nasabah KUR dari BNI. Sehingga mereka tidak hanya menjadi referral kredit saja. Strategi ini cukup efektif, sehingga terus kami kembangkan di seluruh desa yang potensial seperti di Wanurejo ini," tuturnya.
BUMDes Wanurejo merupakan salah Satu BUMDes unggulan. BNI juga akan berperan aktif membantu BUMDes Wanurejo, antara lain dengan memberikan pendampingan dan kredit uasha rakyat (KUR) kepada unit usaha BUMdes Wanurejo terutama pembuatan blangkon dan lurik.
BUMDes juga terus diperkuat dengan adanya sinergi BUMN untuk mengembangkan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo sejak Mei 2017. "Kami kembangkan Balkondes dengan mengucurkan dana CSR. Hingga semester satu setidaknya sudah disalurkan Rp3,4 miliar total CSR di semester satu untuk seluruh Kanwil Yogyakarta," ujarnya.
Desa Wanurejo adalah salah satu desa di daerah Magelang, Jawa Tengah yang memiliki potensi besar dari sisi pariwisata, untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki, Kementerian BUMN membangun Balkondes.
BNI dan TWC ditunjuk sebagai BUMN yang bertanggung jawab membangun dan mengelola Balkondes Wanurejo. Masyarakat turut dilibatkan dalam pengelolaan Balkondes Wanurejo. Dengan pengelolaan Balkondes yang tepat, terbukti kesejahteraan masyarakat di desa tersebut terus meningkat.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, Balkondes Wanurejo disewakan untuk pertemuan, pesta penikahan, foto preweding, dan pertunjukan kesenian. Sedangkan TWC membantu Balkondes Wanurejo untuk mendatangkan wisatawan dengan mengadakan festival-festival menarik seperti pertunjukan ogoh-ogoh (gelar budaya), wayang orang, tarian tradisional dan festival layang-layang.
Untuk mengunjungi Balkondes BNI Wanurejo dan menikmati keindahan sunset dengan latar megahnya candi Borobudur, wisatawan tidak di kenakan tarif. Akses juga mudah dan TWC juga menawarkan paket perjalanan menggunakan Mobil VW Borobudur.
Saat ini rata-rata tiap hari sekitar 100 orang wisatawan datang menikmati keindahan sunset maupun gelar budaya di area Balkondes, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian Desa Wanurejo dengan menjual souvenir, belajar membatik, belajar tarian tradisional maupun menyediakan konsumsi untuk para wisatawan.
"Balkondes Wanurejo berhasil menggerakkan perekonomian warga desa berkat sinergi BUMN antara BNI dan TWC, total ada 20 Balkondes yang dikelola BUMN yang sudah berjalan dengan baik di daerah Magelang," ujar Rini dalam kesempatan sama.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya mendukung pariwisata Desa Wanurejo, BNI akan mengembangkan Balkondes Wanurejo dengan membangun homestay sehingga dapat meningkatkan pendapatan Balkondes. Agar masyarakat dapat lebih berpartisipasi, Balkondes Wanurejo dijadikan salah satu unit usaha BUMDes Wanurejo.
"BNI siap mendukung BUMDes di seluruh Indonesia, saat ini BNI sudah membina lebih dari 2.300 Bumdes di seluruh Indonesia" ujar Baiquni.
Ke depannya ada potensi besar BUMDes bisa menjadi partner BNI. Misalnya dalam penyaluran kredit kecil, penyaluran kredit usaha mikro kemudian juga bisa menjadi channeling penyaluran KUR, Agen 46 dan lainnya.
Baiquni menambahkan, latar belakang pendekatan bisnis di area perdesaan dimulai dari langkah nyata BNI sebagai agen pembangunan (agent of development), untuk meningkatkan perputaran roda ekonomi di kawasan pedesaan.
Program BUMDes ini memiliki potensi bisnis cukup besar dalam menggarap pembukaan rekening operasional dan akuisisi rekening kas desa BUMDes. Sekadar Informasi hingga pekan pertama Maret 2017, BNI telah mendampingi pembentukan BUMDes di 2.314 desa potensial Indonesia.
Targetnya pada 2020, BNI dapat melakukan pendampingan pembentukan BUMDes di 15.000 desa. Seiring meningkatnya pembentukan BUMDes tersebut, harapannya jumlah pembukaan rekening BUMDes dan rekening kas desa turut meningkat dan ditandai dengan Dana Pihak Ketiga yang juga meningkat.
"Ini adalah potensi yang luar biasa jika warga desa dapat menempatkan dananya di BNI," ucapnya.
(izz)