Asuransi Tripa Cetak Kenaikan Laba dan Premi
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Tri Prakarta (Asuransi Tripa) pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan yang sangat baik. Setelah pada tahun 2014 berada dalam pengawasan OJK (Otoritas Jasa keuangan) dikarenakan tingkat kesehatan atau yang biasa disebut RBC (Risk Based Capital) dibawah dari ketentuan regulator yaitu 120%.
Pada tahun 2014, Asuransi Tripa hanya mencatatkan RBC sebesar 55,07% dan meningkat menjadi 163,05% pada 2015 dan terus meningkat menjadi 188,56% pada tahun 2016. Direktur Utama Asuransi Tripakarta Gatot Siswoyo mengatakan, laba perusahaan juga terus mengalami perbaikan dari Rp 4 Miliar di tahun 2014 menjadi Rp 15,3 Miliar pada tahun 2015 dan menjadi Rp 20,6 Miliar pada tahun 2016.
"Produk premi Asuransi Tripa sendiri mengalami peningkatan sebesar Rp47 Miliar dari sebelumnya di tahun 2015 sebesar Rp 607 Miliar dan di tahun 2016 menjadi Rp 653,68 Miliar atau naik sebesar 7,7%," katanya di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Menurut Gatot, kenaikan ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan premi industri asuransi umum yang sebesar 5,2%. Namun demikian, pencapaian ini masih lebih rendah apabila dibanding produksi premi tahun 2014 yang sebesar Rp 722 Miliar. "Penurunan produksi tersebut merupakan strategi manajemen untuk menyehatkan kondisi perusahaan," imbuh dia.
Produksi premi yang berasal dari Kendaraan Bermotor yang sebelumnya sebesar 31% dari total produksi tahun 2014, diturunkan menjadi 15% dari total produksi di tahun 2016. Perubahan portofolio tersebut disebabkan kebijakan manajemen yang melihat bahwa asuransi kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang sangat tinggi terhadap pencapaian produksi, namun juga memiliki klaim rasio yang tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari Loss Ratio yang semakin membaik dibandingkan tahun 2014. Dalam laporan audit Tripa tahun 2016, Loss Ratio perusahaan hanya sebesar 41,2% atau membaik sebesar 13,2% dari sebelumnya di 2015 yang sebesar 54,4% dan menurun sebesar 1,47% dibanding tahun 2014 yang sebesar 55,21%.
Pada tahun 2014, Asuransi Tripa hanya mencatatkan RBC sebesar 55,07% dan meningkat menjadi 163,05% pada 2015 dan terus meningkat menjadi 188,56% pada tahun 2016. Direktur Utama Asuransi Tripakarta Gatot Siswoyo mengatakan, laba perusahaan juga terus mengalami perbaikan dari Rp 4 Miliar di tahun 2014 menjadi Rp 15,3 Miliar pada tahun 2015 dan menjadi Rp 20,6 Miliar pada tahun 2016.
"Produk premi Asuransi Tripa sendiri mengalami peningkatan sebesar Rp47 Miliar dari sebelumnya di tahun 2015 sebesar Rp 607 Miliar dan di tahun 2016 menjadi Rp 653,68 Miliar atau naik sebesar 7,7%," katanya di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Menurut Gatot, kenaikan ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan premi industri asuransi umum yang sebesar 5,2%. Namun demikian, pencapaian ini masih lebih rendah apabila dibanding produksi premi tahun 2014 yang sebesar Rp 722 Miliar. "Penurunan produksi tersebut merupakan strategi manajemen untuk menyehatkan kondisi perusahaan," imbuh dia.
Produksi premi yang berasal dari Kendaraan Bermotor yang sebelumnya sebesar 31% dari total produksi tahun 2014, diturunkan menjadi 15% dari total produksi di tahun 2016. Perubahan portofolio tersebut disebabkan kebijakan manajemen yang melihat bahwa asuransi kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang sangat tinggi terhadap pencapaian produksi, namun juga memiliki klaim rasio yang tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari Loss Ratio yang semakin membaik dibandingkan tahun 2014. Dalam laporan audit Tripa tahun 2016, Loss Ratio perusahaan hanya sebesar 41,2% atau membaik sebesar 13,2% dari sebelumnya di 2015 yang sebesar 54,4% dan menurun sebesar 1,47% dibanding tahun 2014 yang sebesar 55,21%.
(akr)