IHSG Dibuka Cenderung Flat Saat Bursa Asia Sideways
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka balik melemah meski tidak terlalu dalam setelah kemarin mampu naik tinggi hingga mencetak rekor baru. Bursa saham Tanah Air pagi ini dibuka turun 0,27 poin setara 0,00% ke level 5.913,75 di tengah bursa saham Asia yang dibuka sideways.
Sementara pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri ditutup menguat tinggi hingga mencetak rekor dengan daoat tambahan sebesar 33,73 poin setara 0,57% ke level 5.914,02 saat bursa saham Asia mixed.
Pada hari ini, sektor saham dalam negeri mayoritas menguat dengna sektor pertambangan naik tertinggi sebesar 1,91% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar yang melemah 0,50%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,73 miliar dengan 2,41 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp24,12 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp516,72 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp540,85 miliar. Tercatat 57 saham naik, 19 saham turun dan 316 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp400 menjadi Rp71.500, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp125 menjadi Rp10.900, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp75 menjadi Rp5.550.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) turun Rp575 menjadi Rp8.525, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) turun Rp130 menjadi Rp4.620, dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) turun Rp70 menjadi Rp4.000.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia diperdagangkan sideways setelah investor kahwatir akan terjadi shutdown di Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump kemungkinan melakukan penutupan pemerintah menghentikan pemulihan dalam dolar dan mempertaruhkan sentimen yang muncul di pasar.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,26% pada awal perdagangan, dan di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,17%. Sementara, di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 0,04% dengan kenaikan sektor material diimbangi kerugian moderat di sektor utilitas dan keuangan.
Pasar di Hong Kong akan dibuka kembali setelah kemarin ditutup karena terjadi badai topan Hato.
Sementara pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri ditutup menguat tinggi hingga mencetak rekor dengan daoat tambahan sebesar 33,73 poin setara 0,57% ke level 5.914,02 saat bursa saham Asia mixed.
Pada hari ini, sektor saham dalam negeri mayoritas menguat dengna sektor pertambangan naik tertinggi sebesar 1,91% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar yang melemah 0,50%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,73 miliar dengan 2,41 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp24,12 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp516,72 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp540,85 miliar. Tercatat 57 saham naik, 19 saham turun dan 316 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp400 menjadi Rp71.500, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp125 menjadi Rp10.900, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp75 menjadi Rp5.550.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) turun Rp575 menjadi Rp8.525, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) turun Rp130 menjadi Rp4.620, dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) turun Rp70 menjadi Rp4.000.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia diperdagangkan sideways setelah investor kahwatir akan terjadi shutdown di Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump kemungkinan melakukan penutupan pemerintah menghentikan pemulihan dalam dolar dan mempertaruhkan sentimen yang muncul di pasar.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,26% pada awal perdagangan, dan di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,17%. Sementara, di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 0,04% dengan kenaikan sektor material diimbangi kerugian moderat di sektor utilitas dan keuangan.
Pasar di Hong Kong akan dibuka kembali setelah kemarin ditutup karena terjadi badai topan Hato.
(izz)