Jepang Relokasi Pabrik Pengolahan Ikan dari Thailand ke RI

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 15:54 WIB
Jepang Relokasi Pabrik Pengolahan Ikan dari Thailand ke RI
Jepang Relokasi Pabrik Pengolahan Ikan dari Thailand ke RI
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan, pabrik pengolahan ikan asal Jepang berencana merelokasi pabriknya dari Thailand ke Indoensia.

Menurutnya, selama ini pabrik pengolahan ikan Jepang yang beroperasi di Thailand kesulitan mendapatkan bahan baku. Sementara di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir memiliki raw material berlimpah, sehingga mereka akan merelokasi pabriknya ke Indoensia.

"Saya sudah dikontak langsung, yang intinya pabrik pengolahan ikan Jepang yaitu Itochu mau memindahkan pabriknya ke Indonesia. Karena di Indonesia tersedia banyak raw material. Ini artinya, kesempatan kita melakukan ekspor ikan cukup terbuka lebar," kata Susi usai penandatanganan kerja sama KKP dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) di Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Sekadar informasi, pabrik pengolahan ikan Jepang yang beroperasi di Thailand yaitu Itochu Corporation. Selama ini, Itochu sudah memiliki anak usaha di Indoensia yakni PT Aneka Tuna Indonesia.

Susi mengakui, sebenarnya ada banyak pabrik pengolahan ikan dari luar negeri yang berminat membangun pabrik di Indonesia, namun yang baru serius satu yaitu Itichu Corporation. Sehingga, tidak menutup kemungkinan jik Itochu berhasil merelokasi pabriknya dari Thailand ke Indoensia, akan diikuti perusahaan lain.

"Mereka akan memperkuat pengolahan ikannya di Indonesia. Karena mereka produknya menurun, akibat rakyat Jepang juga terus mengalami penurunan. Sedangkam di Indonesia kebutuhan kita terus naik. Makanya, mereka selain ekspor ke Jepang dan negara lain, bakal memperkuat ikan dalam negeri," terangnya.

Hanya saja, ada salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan yaitu tarif ekspor. Sebab, Itochu kalau ekspor dari Thailand ke Jepang biayanya nol persen, sedangkan dari Indonesia dikenakan 7%. Ini yang sedang kami bahas," jelas Susi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6960 seconds (0.1#10.140)