Susi Persilakan Jepang Investasi Besar-besaran di Sektor Perikanan

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 17:47 WIB
Susi Persilakan Jepang Investasi Besar-besaran di Sektor Perikanan
Susi Persilakan Jepang Investasi Besar-besaran di Sektor Perikanan
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura, Jepang sebagai tindak lanjut rencana kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang yang pernah dibahas pada kunjungan sebelumnya, April lalu. Kali ini pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono bertujuan membahas rencana lanjutan realisasi bantuan yang akan diberikan pemerintah Jepang kepada Indonesia khususnya terkait kerja sama perikanan.

Susi menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang investasi bagi negara Jepang, terutama berkaitan dengan infrastruktur dan teknologi. “Saya ingin, Jepang juga mulai berinvestasi di Indonesia, kita buka sebesar-besarnya," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Menurutnya dengan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia dengan Jepang, maka pada tahun 2018 hubungan kedua negara akan semakin erat. Dukungan infrastruktur dan teknologi dari Jepang dibutuhkan Indonesia agar memiliki kekuatan lebih dalam mengeksploitasi dan pemasaran hasil perikanan.

“Reformasi di bidang perikanan bukanlah hal mudah, apalagi dengan tekanan regional, di mana pasar regional selama ini mendapat pasokan ikan dari hasil curian wilayah Indonesia. Indonesia butuh teknologi yang lebih baik untuk mempertahankan dan mengelola sumber daya perikanan yang kita miliki,” papar Menteri Susi.

Di tengah kesulitan beberapa negara pelaku illegal fishing memenuhi pasokan kebutuhan ikan di negara mereka, Susi merasa Indonesia harus meningkatkan kemampuan dalam mengelola perikanan Indonesia, sebelum membuka investasi bagi negara-negara tersebut. Tujuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik, agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa terjajah para pencuri ikan.

“Semoga dengan terwujudnya kerja sama ini, bersama-sama kita dapat menghadapi tantangan ketahanan pangan ke depan. Jika laut tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi permasalahan bagi semua negara,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9070 seconds (0.1#10.140)