PT Cemindo Gemilang Gelar CSR Cegah Kanker Serviks

Minggu, 27 Agustus 2017 - 16:27 WIB
PT Cemindo Gemilang...
PT Cemindo Gemilang Gelar CSR Cegah Kanker Serviks
A A A
JAKARTA - PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih menggelar program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pencegahan dan deteksi dini kanker serviks bagi masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini sebagai bagian dari kepedulian perseroan terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

"Kegiatan ini merupakan salah satu program dalam rangkaian kegiatan Bulan Kesehatan Merah Putih untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar CSR Manager Semen Merah Putih Site Bayah, Budi Nurzaman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/8/2017).

Bulan Kesehatan Merah Putih 2017 digelar sepanjang Agustus di lingkungan operasional perusahaan. Selain deteksi dini kanker serviks, program Bulan Kesehatan Merah Putih 2017 juga diisi pengobatan umum secara gratis selama Agustus 2017, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan dan vitamin bagi anak penderita gizi buruk, serta donor darah.

Corporate CSR & Public Relations Semen Merah Putih, Sigit Indrayana menjelaskan, spirit perjuangan sebagai pelaku CSR bukan hanya tuntutan kegiatan, namun karena ini juga dilandasi semangat beramal dan berbagi dari perusahaan bagi masyarakat khususnya di Banten.

Bulan pelayanan kesehatan gratis ini telah rutin diselenggarakan Semen Merah Putih setiap tahun. Dari sejak awal digelar hingga saat ini, ribuan warga pernah merasakan layanan tersebut. "Ini menjadi bagian dari lima pilar CSR Cemindo Gemilang yakni pilar kesehatan, pilar sosial, pilar ekonomi, pilar pendidikan, dan pilar lingkungan hidup," tuturnya.

Tercatat jumlah perempuan penderita kanker serviks di Indonesia mencapai sekitar 21 ribu kasus per tahun. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan urutan kedua tertinggi di dunia, tak heran jika penyakit ini menjadi momok menakutkan bagi wanita di negeri ini.

"Tingginya jumlah penderita kanker serviks di Indonesia mampu dicegah dengan melakukan antisipasi sejak dini. Yakni pemeriksaan awal," kata Laila Nuranna, spesialis kebidanan dan kandungan Kementerian Kesehatan, dalam kegiatan pemeriksaan gratis kanker serviks 'Bulan Kesehatan Semen Merah Putih'.

Tercatat lebih dari 92 ribu kasus kematian akibat kanker terjadi pada perempuan di Indonesia pada 2014. Sebanyak 10,3% merupakan jumlah kematian yang disebabkan kanker serviks. Skrining merupakan upaya deteksi dini untuk mengidentifikasi ada tidaknya penyakit tersebut.

"Sebagian besar penderita kanker serviks baru menyadari saat kondisinya sudah parah. Makanya pengobatan BPJS untuk penyakit ini mencapai Rp3,6 triliun pada periode 1 Januari 2014-Juni 2014. Hal itu berarti setiap tahun biaya untuk penanganan kanker serviks mencapai Rp7,2 triliun," sambungnya.

Hal yang memprihatinkan, lanjut dia, tidak semuanya menyelamatkan pasien, karena yang sudah stadium berat, akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan pengobatan. Di sisi lain, penderita kanker serviks juga produktivitasnya berkurang. Maka, dengan deteksi dini ini melalui IVA test, tentunya akan menyelamatkan uang negara triliunan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6782 seconds (0.1#10.140)