Pertumbuhan Ekonomi India Paling Lamban dalam Tiga Tahun
A
A
A
NEW DELHI - Tingkat pertumbuhan ekonomi India melambat ketika aturan pajak baru telah membuat bingung perusahaan. Ekonomi India tumbuh dengan kecepatan paling lamban selama tiga tahun sepanjang periode April hingga Juni, berdasarkan angka resmi yang diumumkan pemerintah.
Seperti dilansir BBC, Kamis (31/8/2017) tercatat ekonomi India tumbuh sebesar 5,7% pada kuartal tersebut, posisi turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang berada di level 6,1%.
Banyak analis telah memperkirakan ekonomi India akan bangkit kembali setelah pemerintah India menarik beberapa mata uang untuk mengatasi korupsi. Namun, kini kebingungan sedang melanda di antara beberapa perusahaan atas suatu pajak untuk berang dan jasa sehingga dianggap sebagai penghambat pertumbuhan.
Beberapa pelaku pasar aturan pajak itu masih ambigu untuk kalangan, yang dimulai per tanggal 1 Juli, lalu. Kejatuhan paling dalam terlihat pada sektor manufaktur dimana pertumbuhannya melambah dengan hanya berkembang 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 10,7%.
Selain itu perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor keuangan, asuransi, real estat serta layanan profesional yang menyusut dari 9,4% menjadi 6,4%. Angka pertumbuhan ekonomi terbaru dengan jelas menunjukkan bahwa perekonomian masih dalam proses pemulihan.
Investasi dan konsumsi telah terlihat turun cukup tajam, dengan sektor usaha kecil dan menengah yang masih berjuang. Di sisi lain Bank Dunia dan IMF telah memproyeksikan ekonomi India tumbuh lebih dari 7% di tahun 2017. Tapi dengan angka-angka terbaru yang datang, target itu tampaknya agak sulit dicapai.
Seperti dilansir BBC, Kamis (31/8/2017) tercatat ekonomi India tumbuh sebesar 5,7% pada kuartal tersebut, posisi turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang berada di level 6,1%.
Banyak analis telah memperkirakan ekonomi India akan bangkit kembali setelah pemerintah India menarik beberapa mata uang untuk mengatasi korupsi. Namun, kini kebingungan sedang melanda di antara beberapa perusahaan atas suatu pajak untuk berang dan jasa sehingga dianggap sebagai penghambat pertumbuhan.
Beberapa pelaku pasar aturan pajak itu masih ambigu untuk kalangan, yang dimulai per tanggal 1 Juli, lalu. Kejatuhan paling dalam terlihat pada sektor manufaktur dimana pertumbuhannya melambah dengan hanya berkembang 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 10,7%.
Selain itu perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor keuangan, asuransi, real estat serta layanan profesional yang menyusut dari 9,4% menjadi 6,4%. Angka pertumbuhan ekonomi terbaru dengan jelas menunjukkan bahwa perekonomian masih dalam proses pemulihan.
Investasi dan konsumsi telah terlihat turun cukup tajam, dengan sektor usaha kecil dan menengah yang masih berjuang. Di sisi lain Bank Dunia dan IMF telah memproyeksikan ekonomi India tumbuh lebih dari 7% di tahun 2017. Tapi dengan angka-angka terbaru yang datang, target itu tampaknya agak sulit dicapai.
(akr)