Demi Semen Satu Harga, Pelindo III Kirim 2.700 Sak ke Indonesia Timur
A
A
A
SURABAYA - Target pemerintah untuk bisa menyamakan harga semen terus dikebut. Daerah terluar yang dulunya mendapat pasokan terbatas mulai digelontorkan semen. Ribuan semen dikirim ke Waingapu dan Rote yang menjadi tulang punggung pembangunan di Indonesia Timur.
Presiden Direktur Pelindo III Ari Askhara menuturkan, program Rumah Kita ternyata memberikan dampak yang luar biasa bagi daerah di Indonesia Timur. Tiga petikemas semen yang sempat dikirim ke wilayah Kupang, Waingapu dan Rote pada April lalu memberikan dampak pada harga serta daya beli masyarakat.
"Makanya kami lanjutkan program tersebut dengan melakukan pengiriman semen sebanyak 2.700 sak ke wilayah Waingapu dan Rote," ujar Askhara, Jumat (1/9/2017)
Ia melanjutkan, ribuan semen itu dibagi menjadi enam petikemas dengan satu petikemas berisi 450 sak. Pemuatan petikemas akan dilakukan di Terminal Jamrud Selatan Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan Kapal Pelni.
Pelindo III, katanya, bersama Pelni dan Bulog dipercaya untuk menjalankan program Rumah Kita untuk mengurangi disparitas harga bahan-bahan strategis yang berada di Indonesia Timur. Upaya berkelanjutan ini diharapkan mampu mengurangi harga semen yang mahal di semua kawasan Indonesia Timur.
"Saat ini semen dengan berat 40 kg di kedua wilayah tersebut seharga Rp55.000 dan kami akan menjual semen tersebut dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp47.500," ungkapnya.
Dengan upaya itu, katanya, Pelindo III mencoba menjual harga di bawah pasar. Sehingga harga semen di sana juga akan turun, daya beli masyarakat juga semakin meningkat. Efek dominonya pembangunan infrastruktur bisa terus berjalan.
Ia menambahkan, masing-masing BUMN yang terlibat akan memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Pelindo III bertugas untuk menyediakan dan menyiapkan tempat perdagangan dan tempat penyimpanan untuk bahan kebutuhan pokok. Pihaknya juga menyiapkan rencana lokasi pelabuhan, gudang, fasilitas dan peralatan serta pelayanan jasa kepelabuhanan.
Untuk Bulog, lanjutnya, bertugas untuk menyiapkan kebutuhan pokok untuk memenuhi komoditas yang diperlukan masyarakat di gudang penyimpanan. Mereka juga melakukan pendistribusian bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat, termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pelni sendiri bertugas dalam hal pengangkutan dengan menyelenggarakan angkutan kapal tol laut guna pendistribusian bahan kebutuhan dan juga menjamin slot ketersediaan ruang di angkutan kapal tol laut untuk barang yang sudah terjadwalkan untuk pengiriman.
Vice President Corporate Communication Pelindo III, Widyaswendra menambahkan, program Rumah Kita merupakan program dari Kementerian Perhubungan sebagai pendukung program to laut. Rumah Kita yang berfungsi sebagai sentra logistik merupakan tempat untuk menampung barang-barang guna mempertahankan harga sekaligus mengumpulkan barang untuk jalur balik.
"Dalam menjalankan program ini, Pelindo III diberi tanggung jawab untuk di wilayah Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi. Dengan adanya Rumah Kita akan membuat muatan saat kapal kembali menjadi meningkat sehingga akan terjadi penurunan harga," ucapnya.
Presiden Direktur Pelindo III Ari Askhara menuturkan, program Rumah Kita ternyata memberikan dampak yang luar biasa bagi daerah di Indonesia Timur. Tiga petikemas semen yang sempat dikirim ke wilayah Kupang, Waingapu dan Rote pada April lalu memberikan dampak pada harga serta daya beli masyarakat.
"Makanya kami lanjutkan program tersebut dengan melakukan pengiriman semen sebanyak 2.700 sak ke wilayah Waingapu dan Rote," ujar Askhara, Jumat (1/9/2017)
Ia melanjutkan, ribuan semen itu dibagi menjadi enam petikemas dengan satu petikemas berisi 450 sak. Pemuatan petikemas akan dilakukan di Terminal Jamrud Selatan Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan Kapal Pelni.
Pelindo III, katanya, bersama Pelni dan Bulog dipercaya untuk menjalankan program Rumah Kita untuk mengurangi disparitas harga bahan-bahan strategis yang berada di Indonesia Timur. Upaya berkelanjutan ini diharapkan mampu mengurangi harga semen yang mahal di semua kawasan Indonesia Timur.
"Saat ini semen dengan berat 40 kg di kedua wilayah tersebut seharga Rp55.000 dan kami akan menjual semen tersebut dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp47.500," ungkapnya.
Dengan upaya itu, katanya, Pelindo III mencoba menjual harga di bawah pasar. Sehingga harga semen di sana juga akan turun, daya beli masyarakat juga semakin meningkat. Efek dominonya pembangunan infrastruktur bisa terus berjalan.
Ia menambahkan, masing-masing BUMN yang terlibat akan memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Pelindo III bertugas untuk menyediakan dan menyiapkan tempat perdagangan dan tempat penyimpanan untuk bahan kebutuhan pokok. Pihaknya juga menyiapkan rencana lokasi pelabuhan, gudang, fasilitas dan peralatan serta pelayanan jasa kepelabuhanan.
Untuk Bulog, lanjutnya, bertugas untuk menyiapkan kebutuhan pokok untuk memenuhi komoditas yang diperlukan masyarakat di gudang penyimpanan. Mereka juga melakukan pendistribusian bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat, termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pelni sendiri bertugas dalam hal pengangkutan dengan menyelenggarakan angkutan kapal tol laut guna pendistribusian bahan kebutuhan dan juga menjamin slot ketersediaan ruang di angkutan kapal tol laut untuk barang yang sudah terjadwalkan untuk pengiriman.
Vice President Corporate Communication Pelindo III, Widyaswendra menambahkan, program Rumah Kita merupakan program dari Kementerian Perhubungan sebagai pendukung program to laut. Rumah Kita yang berfungsi sebagai sentra logistik merupakan tempat untuk menampung barang-barang guna mempertahankan harga sekaligus mengumpulkan barang untuk jalur balik.
"Dalam menjalankan program ini, Pelindo III diberi tanggung jawab untuk di wilayah Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi. Dengan adanya Rumah Kita akan membuat muatan saat kapal kembali menjadi meningkat sehingga akan terjadi penurunan harga," ucapnya.
(ven)