Tensi Panas Semenanjung Korea Gerus Bursa Asia, IHSG Dibuka Melemah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah mengiringi tergerusnya bursa utama Asia akibat kondisi geopolitik yang memanas di Korea. IHSG pagi ini dibuka menyusut 11.89 atau minus 0,20% ke level 5.852,17.
Sementara pada perdagangan akhir pekan kemarin, di pengujung Agustus bursa saham Tanah Air anjlok usai kehilangan 8,45 poin atau 0,14% ke level 5.864,06. Pelemahan IHSG sebelumnya terseret enam dari 10 sektor saham utama terpantau negatif.
Di sisi lain pada pagi ini, sektor saham dalam negeri terlihat mayoritas berada dalam jalur negatif dipimpin kejatuhan sektor keuangan minus 0,47% dan industri dasar yang melemah 0,29%. Dua sektor yang menguat yakni pertambangan dan pertanian dengan masing-masing bertambah 0,27% dan 0,10%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp187 miliar dengan 245 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minu Rp20,36 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp76,89 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp56,53 miliar. Tercatat 85 saham naik, 75 saham turun dan 95 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk. (CMPP) meningkat Rp94 menjadi Rp474, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) naik Rp75 menjadi Rp10.075, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp50 ke posisi Rp3.490.
Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melemah Rp200 menjadi Rp69.000, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun Rp150 menjadi Rp6.850 dan PT PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) menyusut Rp100 menjadi Rp1.550.
Seperti dilansir BBC, Senin (4/9/2017) permintaan terhadap investasi yang dinilai aman seperti emas dan yen terus meningkat, ketika ekuitas di Asia justru tertekan seiring peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea pada awal pekan hari ini. Kondisi tersebut setelah Korea Utara (Korut) mengatakan telah menguji bom hidrogen selama akhir pekan.
Geopolitik yang semakin memanas membuat indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,44% di awal perdagangan. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi jatuh 0,88% saat sektor Blue chip dijual untuk membuat saham Samsung Electronics jatuh 1,25% sedangkan Hyundai Motor turun 1,4%. Bursa saham Korea Selatan kembali menelan kerugian ketika Korut terus melakukan provokasi.
Pasar saham lainnya di Asia juga mengalami tekanan seperti bursa Australia ASX 200 yang meluncur mencapai sebesar 0,32% dengan penurunan pada sebagian besar sektor. Sub indeks keuangan menyusut sebesar 0,51% saat pertambangan meningkat seperti emas. Sementara di sisi lain bursa saham Malaysia dan Vietnam ditutup, lantaran hari libur.
Pada daratan China, indeks Shanghai justru menghijau dengan tambahan 9,52 poin atau 0,28% menjadi 3.376,64 pada perdagangan awal pekan hari ini. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong memerah usai kehilangan 0,37% yang setara dengan 102,56 ke level 27.850,60.
Sementara pada perdagangan akhir pekan kemarin, di pengujung Agustus bursa saham Tanah Air anjlok usai kehilangan 8,45 poin atau 0,14% ke level 5.864,06. Pelemahan IHSG sebelumnya terseret enam dari 10 sektor saham utama terpantau negatif.
Di sisi lain pada pagi ini, sektor saham dalam negeri terlihat mayoritas berada dalam jalur negatif dipimpin kejatuhan sektor keuangan minus 0,47% dan industri dasar yang melemah 0,29%. Dua sektor yang menguat yakni pertambangan dan pertanian dengan masing-masing bertambah 0,27% dan 0,10%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp187 miliar dengan 245 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minu Rp20,36 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp76,89 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp56,53 miliar. Tercatat 85 saham naik, 75 saham turun dan 95 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk. (CMPP) meningkat Rp94 menjadi Rp474, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) naik Rp75 menjadi Rp10.075, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp50 ke posisi Rp3.490.
Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melemah Rp200 menjadi Rp69.000, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun Rp150 menjadi Rp6.850 dan PT PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) menyusut Rp100 menjadi Rp1.550.
Seperti dilansir BBC, Senin (4/9/2017) permintaan terhadap investasi yang dinilai aman seperti emas dan yen terus meningkat, ketika ekuitas di Asia justru tertekan seiring peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea pada awal pekan hari ini. Kondisi tersebut setelah Korea Utara (Korut) mengatakan telah menguji bom hidrogen selama akhir pekan.
Geopolitik yang semakin memanas membuat indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,44% di awal perdagangan. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi jatuh 0,88% saat sektor Blue chip dijual untuk membuat saham Samsung Electronics jatuh 1,25% sedangkan Hyundai Motor turun 1,4%. Bursa saham Korea Selatan kembali menelan kerugian ketika Korut terus melakukan provokasi.
Pasar saham lainnya di Asia juga mengalami tekanan seperti bursa Australia ASX 200 yang meluncur mencapai sebesar 0,32% dengan penurunan pada sebagian besar sektor. Sub indeks keuangan menyusut sebesar 0,51% saat pertambangan meningkat seperti emas. Sementara di sisi lain bursa saham Malaysia dan Vietnam ditutup, lantaran hari libur.
Pada daratan China, indeks Shanghai justru menghijau dengan tambahan 9,52 poin atau 0,28% menjadi 3.376,64 pada perdagangan awal pekan hari ini. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong memerah usai kehilangan 0,37% yang setara dengan 102,56 ke level 27.850,60.
(akr)