Harga Minyak Dunia Fluktuatif di Tengah Badai Harvey

SINGAPURA - Pasar minyak dunia pada awal perdagangan awal pekan hari ini mudah menguap, ketika beberapa pusat produksi di Amerika Serikat (AS) tertutup karena badai Harvey yang menerjang Texas dan sekitarnya. Harga minyak mentah dunia terus mengalami tekanan seiring permintaan minyak sepanjang Pantai Teluk Meksiko.

Badai harvey yang menghantam sepanjang pantai teluk Texas dan Louisiana, hampir mengurangi seperempat produksi AS untuk menyebabkan lonjakan haraga bahan bakar seperti bensin. Hal tersebut seiring kesenjangan pasokan AS, untuk membuat pedagang di seluruh dunia berjuang untuk mengisi permintaan.

Produksi minyak AS diyakini terkena dampak besar akibat badai yang secara bersamaan terjadinya penurunan permintaan industri. Lumpuhnya industri perminyakan, mengakibatkan reaksi campuran dan pasar yang terus berubah-ubah.

Seperti dilansir Reuters, Senin (4/9/2017) harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD47,42 per barel pada pukul 02,27 GMT, dengan tambahan 13 sen di atas sesi terakhir sebelumnya. Namun harga minyak mentah berjangka Brent ada di posisi USD52,48 per barel, turun 27 sen atau 0,5% dari sesi terakhir.

Pasar gugup mengamati perkembangan di Korea Utara, ketika aktivitas uji coba nuklir semakin intens selama akhir pekan. Pemerintah Korut juga mengatakan telah melakukan tes rudal hidrogen canggih yang memicu kecaman dan tanggapan dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Para pelaku pasar mengatakan pelemahan adalah buntut dari ekspektasi permintaan mentah yang lebih rendah karena penutupan kilang AS. Namun, sekitar 5,5% berkurang dari produksi minyak Teluk Meksiko atau 96.000 barel output harian.