Paket Konverter Kit Wujudkan Kemandirian Energi
A
A
A
DEMAK - Sebanyak 531 nelayan menerima bantuan paket konverter kit dari pemerintah melalui PT Pertamina (Persero)di Pelabuhan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (7/9/2017). Bantuan ini merupakan bagian dari diversifikasi energi dan peningkatan pemanfaatan bahan bakar gas. Pada 2016 lalu, Pertamina juga telah membagikan 400 unit paket konverter di Kabupaten Demak.
Pembagian paket perdana konverter kit tersebut secara simbolis diserahkan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, disaksikan anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto dan Bupati Demak M. Natsir.
Daryatmo mengatakan, penyaluran bantuan paket konverter kit tersebut merupakan upaya pemerintah dan DPR bersama rakyat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. "Yang salah satunya mencoba diwujudkan dalam bentuk kemandirian energi yakni melalui diversifikasi dan konversi energi," katanya.
Menurut dia, bantuan konverter kit dilakukan karena ketersediaan cadangan minyak yang sudah menipis serta tingginya emisi yang ditimbulkan. "Karena itu sudah waktunya beralih pada energi yang ramah lingkungan dan ekonomis, yaitu gas," jelasnya.
Daryatmo menambahkan, selama ini Komisi VII DPR berupaya mendorong terus kepada pemerintah dari periode ke periode agar betul-betul memiliki political will yang kuat untuk mendidik masyarakat, menyediakan bahan bakar gas berikut sarana dan prasarananya.
Sebagai anggota DPR dari Dapil Demak, Jepara dan Kudus, dimana dua dari tiga kabupaten tersebut adalah kabupaten pesisir dengan masyarakat bermata pencarian dari hasil melaut. Selain itu, tidak sedikit masyarakatnya berada dalam tingkat ekonomi yang perlu mendapat perhatian dari kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Karena itu, pembagian konverter kit ini diharapkan dapat membantu masyarakat nelayan di wilayah Demak pada khususnya dalam memperbaiki tingkat penghasilannya. Karena biaya untuk membeli bahan bakar gas lebih murah ketimbang bensin atau pun solar, dan penggunaannya lebih irit," pungkasnya.
Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina, Trikora Putra menjelaskan bahwa pembagian paket konverter kit untuk nelayan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Ia menyampaikan, pemberian paket perdana konverter kit untuk nelayan terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya dan tabung khusus LPG beserta isinya. "Kriteria penerima adalah nelayan pemilik kapal kurang lebih 5 GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin atau solar dan berdaya mesin kurang lebih 13 HP, serta belum pernah menerima bantuan sejenis," sebut dia.
Ego Syahrial menyatakan, dengan pemanfaatan LPG 3 kg bagi nelayan kecil akan berdampak positif kepada masyarakat, terutama untuk nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantuekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat dan ramah lingkungan, serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan menggunakan paket konverter kit ini, nelayan bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 50%, yang biasanya menghabiskan misalkan Rp100 ribu untuk membeli bensin (BBM), bisa digantikan dengan dua tabung LPG dengan harga yang jauh lebih murah," ujar Ego.
Pembagian paket perdana konverter kit tersebut secara simbolis diserahkan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, disaksikan anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto dan Bupati Demak M. Natsir.
Daryatmo mengatakan, penyaluran bantuan paket konverter kit tersebut merupakan upaya pemerintah dan DPR bersama rakyat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. "Yang salah satunya mencoba diwujudkan dalam bentuk kemandirian energi yakni melalui diversifikasi dan konversi energi," katanya.
Menurut dia, bantuan konverter kit dilakukan karena ketersediaan cadangan minyak yang sudah menipis serta tingginya emisi yang ditimbulkan. "Karena itu sudah waktunya beralih pada energi yang ramah lingkungan dan ekonomis, yaitu gas," jelasnya.
Daryatmo menambahkan, selama ini Komisi VII DPR berupaya mendorong terus kepada pemerintah dari periode ke periode agar betul-betul memiliki political will yang kuat untuk mendidik masyarakat, menyediakan bahan bakar gas berikut sarana dan prasarananya.
Sebagai anggota DPR dari Dapil Demak, Jepara dan Kudus, dimana dua dari tiga kabupaten tersebut adalah kabupaten pesisir dengan masyarakat bermata pencarian dari hasil melaut. Selain itu, tidak sedikit masyarakatnya berada dalam tingkat ekonomi yang perlu mendapat perhatian dari kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Karena itu, pembagian konverter kit ini diharapkan dapat membantu masyarakat nelayan di wilayah Demak pada khususnya dalam memperbaiki tingkat penghasilannya. Karena biaya untuk membeli bahan bakar gas lebih murah ketimbang bensin atau pun solar, dan penggunaannya lebih irit," pungkasnya.
Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina, Trikora Putra menjelaskan bahwa pembagian paket konverter kit untuk nelayan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Ia menyampaikan, pemberian paket perdana konverter kit untuk nelayan terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya dan tabung khusus LPG beserta isinya. "Kriteria penerima adalah nelayan pemilik kapal kurang lebih 5 GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin atau solar dan berdaya mesin kurang lebih 13 HP, serta belum pernah menerima bantuan sejenis," sebut dia.
Ego Syahrial menyatakan, dengan pemanfaatan LPG 3 kg bagi nelayan kecil akan berdampak positif kepada masyarakat, terutama untuk nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantuekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat dan ramah lingkungan, serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan menggunakan paket konverter kit ini, nelayan bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 50%, yang biasanya menghabiskan misalkan Rp100 ribu untuk membeli bensin (BBM), bisa digantikan dengan dua tabung LPG dengan harga yang jauh lebih murah," ujar Ego.
(ven)