Rupiah Diprediksi Bertahan di Zona Hijau
Rupiah Diprediksi Bertahan di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Kembali menguatnya rupiah memberikan harapan akan bertahannya rupiah di zona hijau meski sebelumnya dikhawatirkan tidak akan cukup kuat mengangkat rupiah.
Meski penguatan ini belum sepenuhnya mengkonfirmasi kenaikan lanjutan, namun diharapkan sentimen yang ada cukup membantu laju rupiah bertahan di zona hijau.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.340/USD dan resisten Rp13.298/USD. Sementara, secara tidak terduga, laju rupiah kemarin mampu berbalik menguat cukup tinggi.
Di pasar spot tercatat hingga menyentuh Rp13.305/USD dari sebelumnya Rp13.336/USD. Kenaikan inipun terjadi di tengah meningkatnya permintaan atas mata uang safe haven, EUR dan CAD, karena pelaku pasar mengkhawatirkan peningkatan plafon utang AS setelah beberapa petinggi Partai Demokrat mendukung peningkatan plafon utang yang diajukan Presiden Trump.
"Sementara itu, dari dalam negeri adanya rilis PwC yang memperkirakan ekonomi Indonesia berpeluang menjadi lima besar dan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang mengatakan defisit anggaran pada periode akhir Agustus 2017 telah mencapai 1,65% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp224,3 triliun lebih rendah dari tahun lalu cukup membantu rupiah berbalik menguat," terangnya.
Meski penguatan ini belum sepenuhnya mengkonfirmasi kenaikan lanjutan, namun diharapkan sentimen yang ada cukup membantu laju rupiah bertahan di zona hijau.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.340/USD dan resisten Rp13.298/USD. Sementara, secara tidak terduga, laju rupiah kemarin mampu berbalik menguat cukup tinggi.
Di pasar spot tercatat hingga menyentuh Rp13.305/USD dari sebelumnya Rp13.336/USD. Kenaikan inipun terjadi di tengah meningkatnya permintaan atas mata uang safe haven, EUR dan CAD, karena pelaku pasar mengkhawatirkan peningkatan plafon utang AS setelah beberapa petinggi Partai Demokrat mendukung peningkatan plafon utang yang diajukan Presiden Trump.
"Sementara itu, dari dalam negeri adanya rilis PwC yang memperkirakan ekonomi Indonesia berpeluang menjadi lima besar dan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang mengatakan defisit anggaran pada periode akhir Agustus 2017 telah mencapai 1,65% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp224,3 triliun lebih rendah dari tahun lalu cukup membantu rupiah berbalik menguat," terangnya.
(izz)
Explore More