Euro Bikin USD Makin Ambles, Rupiah Melonjak 122 Poin
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan sore hari ini melonjak tinggi, bahkan meninggalkan level Rp13.200/USD. Penguatan mata uang garuda terjadi euro mampu kalahkan USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.185/USD menguat tajam hingga 122 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.307/USD. Rupiah sendiri berada pada kisaran harian Rp13.174-Rp13.297/USD.
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini juga meroket di level Rp13.200/USD dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.305/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.198-Rp13.305/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini bergerak di level Rp13.242/USD atau masih tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.325/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.284/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.331/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/9/2017), USD tetap terperosok mendekati level terendahnya sejak awal 2015 karena saran Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi bahwa hal itu mungkin akan mulai meruncingkan program stimulus masifnya pada musim gugur ini yang terus mendukung euro.
Sementara itu, ekspektasi kenaikan suku bunga lainnya di AS tahun ini telah turun karena inflasi rendah yang lemah masih terus mengejutkan para pembuat kebijakan Federal Reserve.
Selain itu, sebuah kesepakatan untuk mendorong perundingan plafon utang AS tiga bulan menjelang Desember, bertepatan dengan pertemuan kebijakan The Fed, juga mengurangi peluang kenaikan suku bunga lainnya.
Di Eropa, euro naik terhadap USD ke level tertinggi dalam 2,5 tahun, karena bulls mata uang menilai kekhawatiran bank sentral tentang penguatan mata uang pada pertemuan kebijakan kemarin.
Euro terhadap USD berada di level 1,2062 setelah melambung ke level 1,2092 pada awal perdagangan, level tertinggi sejak Januari 2015. Ini telah meningkat hampir 15% sepanjang tahun ini dan merupakan mata uang berkinerja terbaik sepanjang tahun ini.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama turun 0,5% di level 91,191 setelah turun serendah 91,011, terlemah sejak Januari 2015 dan pada jalurnya mengalami koreksi mingguan terbesar dalam hampir 3,5 bulan.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.185/USD menguat tajam hingga 122 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.307/USD. Rupiah sendiri berada pada kisaran harian Rp13.174-Rp13.297/USD.
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini juga meroket di level Rp13.200/USD dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.305/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.198-Rp13.305/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini bergerak di level Rp13.242/USD atau masih tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.325/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.284/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.331/USD.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/9/2017), USD tetap terperosok mendekati level terendahnya sejak awal 2015 karena saran Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi bahwa hal itu mungkin akan mulai meruncingkan program stimulus masifnya pada musim gugur ini yang terus mendukung euro.
Sementara itu, ekspektasi kenaikan suku bunga lainnya di AS tahun ini telah turun karena inflasi rendah yang lemah masih terus mengejutkan para pembuat kebijakan Federal Reserve.
Selain itu, sebuah kesepakatan untuk mendorong perundingan plafon utang AS tiga bulan menjelang Desember, bertepatan dengan pertemuan kebijakan The Fed, juga mengurangi peluang kenaikan suku bunga lainnya.
Di Eropa, euro naik terhadap USD ke level tertinggi dalam 2,5 tahun, karena bulls mata uang menilai kekhawatiran bank sentral tentang penguatan mata uang pada pertemuan kebijakan kemarin.
Euro terhadap USD berada di level 1,2062 setelah melambung ke level 1,2092 pada awal perdagangan, level tertinggi sejak Januari 2015. Ini telah meningkat hampir 15% sepanjang tahun ini dan merupakan mata uang berkinerja terbaik sepanjang tahun ini.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama turun 0,5% di level 91,191 setelah turun serendah 91,011, terlemah sejak Januari 2015 dan pada jalurnya mengalami koreksi mingguan terbesar dalam hampir 3,5 bulan.
(izz)