Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Bima
A
A
A
BIMA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menandatangani nota kesepahaman pengelolaan pelabuhan dengan PT Pelindo III (Persero) di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam penandatanganan tersebut, disepakati kerja sama operasional antara Kemenhub dengan Pelindo III untuk alih operasional Pelabuhan Bima.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelindo III akan mengembangkan Pelabuhan Bima selama 30 tahun. "Jadi Pelindo III akan membangun pelabuhan Bima dengan memperbesar, memperhebat, menambah alat-alat dan sebagainya sehingga pelabuhan itu akan menjadi pelabuhan yang produktif. Kapasitasnya banyak sehingga proses alih barangnya juga cepat," ujarnya, usai penandatanganan kerja sama di Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (10/9/2017).
Menhub memaparkan, dengan berkembangnya Pelabuhan Bima nanti diharapkan perekonomian Kota Bima menjadi lebih maju. "Pelindo III sebagai salah satu perusahaan pelabuhan terbaik di Indonesia akan menjadikan ini sebagai suatu pilot project di Indonesia bagian timur agar bukan hanya pelabuhannya saja yang maju tetapi perekonomian Bima juga maju," tuturnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bima, M Junaidin mengatakan, dengan adanya kerja sama PT Pelindo III (Persero) akan menghemat anggaran hingga Rp100 miliar.
"Dari sisi anggaran lebih efisien. Penghematan itu berasal dari rencana investasi pengembangan pelabuhan Bima yang sebesar Rp100 miliar lebih itu dari Pelindo III yang melakukan serta perawatannya," ujarnya.
Pelabuhan Bima memiliki dua dermaga, yakni dermaga pelabuhan rakyat (pelra) yang dikelola oleh Kemenhub dan dermaga nusantara yang dikelola oleh Pelindo. Kerja sama ini nantinya membuat Pelindo mengelola keseluruhan dermaga.
"Dalam rencana pengembangan, Dermaga Nusantara akan diperpanjang menjadi 150 meter atau tiga kali dari panjang eksisting sedangkan Dermaga Pelra bakal diperpanjang menjadi 200 meter," jelas Junaidin.
Dia melanjutkan, kerja sama ini diharapkan juga bisa ikut mendorong perekonomian Bima. Menurut dia, fungsi pelabuhan transit akan memungkinkan lebih banyak kapal yang bersandar di Pelabuhan Bima.
"Selain itu, negara juga akan mendapatkan tambahan pendapatan dari bagi hasil pengelolaan Pelabuhan Bima oleh Pelindo III. Negara juga akan mendapat kontribusi bagi hasil sebesar 30% per bulan dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," terangnya.
Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan, Pelindo III akan berinvestasi senilai Rp60miliar untuk membangun terminal penumpang di Pelabuhan Bima.
"Kerja sama ini memang sedang dibahas apa saja yang nanti kami lakukan. Namun yang pasti, tanpa menunggu hasil kerja samanya kami akan investasi di terminal penumpang tahun ini," ujarnya.
Menurut Ari, pembangunan terminal dibutuhkan melihat dari kondisi lapangan yang tidak memiliki tempat berteduh. "Kalau lihat kemarin lebaran sampai antri panjang. Jadi itu yang pertama kami kerjakan," imbuhnya.
Dia menambahkan, Pelindo III juga akan membangun dermaga lagi namun masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. "Itu di 2018 masih kita hitung," tandasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelindo III akan mengembangkan Pelabuhan Bima selama 30 tahun. "Jadi Pelindo III akan membangun pelabuhan Bima dengan memperbesar, memperhebat, menambah alat-alat dan sebagainya sehingga pelabuhan itu akan menjadi pelabuhan yang produktif. Kapasitasnya banyak sehingga proses alih barangnya juga cepat," ujarnya, usai penandatanganan kerja sama di Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (10/9/2017).
Menhub memaparkan, dengan berkembangnya Pelabuhan Bima nanti diharapkan perekonomian Kota Bima menjadi lebih maju. "Pelindo III sebagai salah satu perusahaan pelabuhan terbaik di Indonesia akan menjadikan ini sebagai suatu pilot project di Indonesia bagian timur agar bukan hanya pelabuhannya saja yang maju tetapi perekonomian Bima juga maju," tuturnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bima, M Junaidin mengatakan, dengan adanya kerja sama PT Pelindo III (Persero) akan menghemat anggaran hingga Rp100 miliar.
"Dari sisi anggaran lebih efisien. Penghematan itu berasal dari rencana investasi pengembangan pelabuhan Bima yang sebesar Rp100 miliar lebih itu dari Pelindo III yang melakukan serta perawatannya," ujarnya.
Pelabuhan Bima memiliki dua dermaga, yakni dermaga pelabuhan rakyat (pelra) yang dikelola oleh Kemenhub dan dermaga nusantara yang dikelola oleh Pelindo. Kerja sama ini nantinya membuat Pelindo mengelola keseluruhan dermaga.
"Dalam rencana pengembangan, Dermaga Nusantara akan diperpanjang menjadi 150 meter atau tiga kali dari panjang eksisting sedangkan Dermaga Pelra bakal diperpanjang menjadi 200 meter," jelas Junaidin.
Dia melanjutkan, kerja sama ini diharapkan juga bisa ikut mendorong perekonomian Bima. Menurut dia, fungsi pelabuhan transit akan memungkinkan lebih banyak kapal yang bersandar di Pelabuhan Bima.
"Selain itu, negara juga akan mendapatkan tambahan pendapatan dari bagi hasil pengelolaan Pelabuhan Bima oleh Pelindo III. Negara juga akan mendapat kontribusi bagi hasil sebesar 30% per bulan dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," terangnya.
Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan, Pelindo III akan berinvestasi senilai Rp60miliar untuk membangun terminal penumpang di Pelabuhan Bima.
"Kerja sama ini memang sedang dibahas apa saja yang nanti kami lakukan. Namun yang pasti, tanpa menunggu hasil kerja samanya kami akan investasi di terminal penumpang tahun ini," ujarnya.
Menurut Ari, pembangunan terminal dibutuhkan melihat dari kondisi lapangan yang tidak memiliki tempat berteduh. "Kalau lihat kemarin lebaran sampai antri panjang. Jadi itu yang pertama kami kerjakan," imbuhnya.
Dia menambahkan, Pelindo III juga akan membangun dermaga lagi namun masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. "Itu di 2018 masih kita hitung," tandasnya.
(dmd)