BI Dukung Pembayaran Tol 100% Nontunai di Akhir Oktober
A
A
A
JAKARTA - Pembayaran di jalan tol Indonesia akan dilakukan sepenuhnya secara nontunai atau menggunakan uang elektronik mulai 31 Oktober 2017. Pemberlakuan transaksi tersebut diharapkan akan mempercepat proses pembayaran di jalan tol, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, BI sebagai otoritas sistem pembayaran terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebagai otoritas jalan tol serta Kementerian Perhubungan sebagai otoritas transportasi, untuk mempersiapkan implementasi elektronifikasi pembayaran jalan tol.
"Sebagai bagian penerapan elektronifikasi tol 100% pada bulan Oktober 2017, akan diterbitkan regulasi yang mewajibkan transaksi non tunai di jalan tol," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, Senin
Menurut dia, regulasi akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri PUPR. Sistem pembayaran elektronik di jalan tol juga akan menerapkan interkoneksi dan interoperabilitas melalui SAM Multi applet yaitu penerapan infrastruktur yang mendukung penerapan multi bank penerbit untuk menyediakan layanan uang elektronik secara interkoneksi.
Selain itu, BI terus bekerja erat bersama perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam melakukan kampanye dan edukasi bagi masyarakat, untuk membangun pemahaman mengenai perubahan cara pembayaran di jalan tol. Sejalan dengan itu, guna memudahkan masyarakat memperoleh uang elektronik, akan dilakukan penjualan kartu uang elektronik di gardu tol, serta penambahan lokasi pengisian ulang (top up) uang elektronik.
"Untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan di gerbang tol, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan uang elektronik dan mengecek saldo sebelum melakukan perjalanan di jalan tol," terangnya.
Penyediaan fasilitas top-up tunai di gardu tol diutamakan untuk keadaan darurat, sehingga tidak terjadi antrian di gardu tol. Selain itu, saat ini telah dijalankan program diskon bertransaksi nontunai di jalan tol untuk semakin menarik minat masyarakat bertransaksi secara nontunai. Program diskon tersebut meliputi diskon biaya pembelian kartu uang elektronik dan diskon tarif tol (untuk ruas dan jangka waktu tertentu) sejak tanggal 17 Agustus 2017 hingga 30 September 2017.
BI dan Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia. Selain target implementasi 100% Non Tunai di 31 Oktober 2017, target berikutnya adalah mewujudkan transaksi non tunai di jalan tol tanpa perlu menghentikan kendaraan (multi lane free flow), yang rencananya akan terwujud di akhir 2018.
"Dengan menggunakan uang elektonik, pembayaran tol menjadi lebih cepat, praktis dan nyaman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kelancaran di jalan tol," tandasnya.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, BI sebagai otoritas sistem pembayaran terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebagai otoritas jalan tol serta Kementerian Perhubungan sebagai otoritas transportasi, untuk mempersiapkan implementasi elektronifikasi pembayaran jalan tol.
"Sebagai bagian penerapan elektronifikasi tol 100% pada bulan Oktober 2017, akan diterbitkan regulasi yang mewajibkan transaksi non tunai di jalan tol," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, Senin
Menurut dia, regulasi akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri PUPR. Sistem pembayaran elektronik di jalan tol juga akan menerapkan interkoneksi dan interoperabilitas melalui SAM Multi applet yaitu penerapan infrastruktur yang mendukung penerapan multi bank penerbit untuk menyediakan layanan uang elektronik secara interkoneksi.
Selain itu, BI terus bekerja erat bersama perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam melakukan kampanye dan edukasi bagi masyarakat, untuk membangun pemahaman mengenai perubahan cara pembayaran di jalan tol. Sejalan dengan itu, guna memudahkan masyarakat memperoleh uang elektronik, akan dilakukan penjualan kartu uang elektronik di gardu tol, serta penambahan lokasi pengisian ulang (top up) uang elektronik.
"Untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan di gerbang tol, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan uang elektronik dan mengecek saldo sebelum melakukan perjalanan di jalan tol," terangnya.
Penyediaan fasilitas top-up tunai di gardu tol diutamakan untuk keadaan darurat, sehingga tidak terjadi antrian di gardu tol. Selain itu, saat ini telah dijalankan program diskon bertransaksi nontunai di jalan tol untuk semakin menarik minat masyarakat bertransaksi secara nontunai. Program diskon tersebut meliputi diskon biaya pembelian kartu uang elektronik dan diskon tarif tol (untuk ruas dan jangka waktu tertentu) sejak tanggal 17 Agustus 2017 hingga 30 September 2017.
BI dan Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia. Selain target implementasi 100% Non Tunai di 31 Oktober 2017, target berikutnya adalah mewujudkan transaksi non tunai di jalan tol tanpa perlu menghentikan kendaraan (multi lane free flow), yang rencananya akan terwujud di akhir 2018.
"Dengan menggunakan uang elektonik, pembayaran tol menjadi lebih cepat, praktis dan nyaman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kelancaran di jalan tol," tandasnya.
(akr)