Pusat Perdagangan Glodok Masih Menjadi Primadona
A
A
A
JAKARTA - Pusat perdagangan Glodok hingga kini masih menjadi primadona masyarakat tidak hanya di Ibu Kota tapi juga daerah. Mereka pun terus berbenah diri membangun pusat perdagangan yang nyaman dan aman bagi pengunjung.
Seperti yang dilakukan Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok. Pusat perdagangan peralatan kebutuhan rumah tangga dan industri (tools) yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land (APLN) ini terus berkembang. Kawasan tersebut tetap kokoh di tengah kepungan mal modern dan bisnis berbasis online (e-commerce).
Manager Advertising and Promotion Agung Podomoro Land (APL), Hendry Trie Asmono mengemukakan, menggeliatnya bisnis e-commerce bukan masalah bagi perusahaan properti. Mereka justru menjadi penopang dengan banyaknya di antara mereka yang mengambil barang di sini.
"Adanya pusat perdagangan baru dan e-commerce bukan menjadi masalah. Ini dapat lihat jumlah pengunjung di LTC setiap harinya rata-rata mencapai 50 ribu pada week day (hari kerja). Member kami pun telah mencapai 100.000," ujarnya di LTC Glodok, Jakarta, Kamis (12/9/2017).
Hendry menuturkan LTC Glodok dibangun pada 2006 di bawah PT Citra Gemilang. Berdiri di atas lahan 2,8 hektare (ha) pusat perdagangan ini memiliki 3.000 unit kios yang semuanya sudah habis terjual.
"Di LTC Glodok kita mempunyai 3.000 unit kios yang 100% sudah habis terjual. Kapasitas parkirnya 2.000 kendaraan," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, APL juga tengah mengembangkan pusat perdagangan lain, yakni Harco Glodok di atas lahan seluas 1 ha dengan total kios 2.000 unit.
"Kami juga akan meresmikan pusat perkakas dan elektronik baru Harco Glodok dengan kapasitas 2.000 kios. Saat ini, unit yang terjual sudah mencapai 70%," kata Hendry.
Pameran dan Event
Untuk menunjung aktivitas tenant dan pengunjung, pengelola LTC secara rutin menggelar event-event menarik. Mulai dari pameran peralatan rumah tangga dan industri, perlombaan terkait teknologi, hingga servis serta cuci kendaraan gratis.
Terbaru, LTC menghadirkan booth peralatan tanaman hydroponik. Sistem penanaman pohon dan sayuran secara organik ini berhasil menarik minat pengunjung LTC.
"Karena sebagian pengunjung di sini adalah konsumen yang membutuhkan peralatan rumah tangga, kehadiran hydroponik ini jadi perhatian mereka. Banyak juga di antara pengunjung yang suka membutuhkan tanaman untuk kebutuhan di rumah tangga ataupun industri," beber Hendry.
Sales and Marketing Manager Hydro Farm, Widyastuti mengaku antusias pengunjung LTC di boothnya sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang bertanya dan membeli aneka bibit hydroponik beserta peralatannya.
"Bahkan ada di antara mereka yang berasal dari luar Pulau Jawa. Kemarin ada dari Waktobi yang memesan beberapa set perlengkapan Hydroponik kami. Mereka ada yang pengunjung perorangan hingga instansi atau pemilik usaha," ungkapnya.
Seperti yang dilakukan Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok. Pusat perdagangan peralatan kebutuhan rumah tangga dan industri (tools) yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land (APLN) ini terus berkembang. Kawasan tersebut tetap kokoh di tengah kepungan mal modern dan bisnis berbasis online (e-commerce).
Manager Advertising and Promotion Agung Podomoro Land (APL), Hendry Trie Asmono mengemukakan, menggeliatnya bisnis e-commerce bukan masalah bagi perusahaan properti. Mereka justru menjadi penopang dengan banyaknya di antara mereka yang mengambil barang di sini.
"Adanya pusat perdagangan baru dan e-commerce bukan menjadi masalah. Ini dapat lihat jumlah pengunjung di LTC setiap harinya rata-rata mencapai 50 ribu pada week day (hari kerja). Member kami pun telah mencapai 100.000," ujarnya di LTC Glodok, Jakarta, Kamis (12/9/2017).
Hendry menuturkan LTC Glodok dibangun pada 2006 di bawah PT Citra Gemilang. Berdiri di atas lahan 2,8 hektare (ha) pusat perdagangan ini memiliki 3.000 unit kios yang semuanya sudah habis terjual.
"Di LTC Glodok kita mempunyai 3.000 unit kios yang 100% sudah habis terjual. Kapasitas parkirnya 2.000 kendaraan," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, APL juga tengah mengembangkan pusat perdagangan lain, yakni Harco Glodok di atas lahan seluas 1 ha dengan total kios 2.000 unit.
"Kami juga akan meresmikan pusat perkakas dan elektronik baru Harco Glodok dengan kapasitas 2.000 kios. Saat ini, unit yang terjual sudah mencapai 70%," kata Hendry.
Pameran dan Event
Untuk menunjung aktivitas tenant dan pengunjung, pengelola LTC secara rutin menggelar event-event menarik. Mulai dari pameran peralatan rumah tangga dan industri, perlombaan terkait teknologi, hingga servis serta cuci kendaraan gratis.
Terbaru, LTC menghadirkan booth peralatan tanaman hydroponik. Sistem penanaman pohon dan sayuran secara organik ini berhasil menarik minat pengunjung LTC.
"Karena sebagian pengunjung di sini adalah konsumen yang membutuhkan peralatan rumah tangga, kehadiran hydroponik ini jadi perhatian mereka. Banyak juga di antara pengunjung yang suka membutuhkan tanaman untuk kebutuhan di rumah tangga ataupun industri," beber Hendry.
Sales and Marketing Manager Hydro Farm, Widyastuti mengaku antusias pengunjung LTC di boothnya sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang bertanya dan membeli aneka bibit hydroponik beserta peralatannya.
"Bahkan ada di antara mereka yang berasal dari luar Pulau Jawa. Kemarin ada dari Waktobi yang memesan beberapa set perlengkapan Hydroponik kami. Mereka ada yang pengunjung perorangan hingga instansi atau pemilik usaha," ungkapnya.
(dmd)