Sentimen Positif Berkurang, Ketahanan Rupiah Diramal Rentan
A
A
A
JAKARTA - Masih cenderung melemahnya laju rupiah membuka peluang pelemahan lanjutan. Berkurangnya imbas sentimen positif di dalam negeri membuat ketahanan rupiah menjadi rentan.
Apalagi, dengan adanya kenaikan USD sehingga dapat kembali menghambat potensi penguatan rupiah selanjutnya. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif maupun berbalik arah melemah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran level support Rp13.217/USD dan resisten Rp13.179/USD.
Sementara, pergerakan rupiah kemarin kembali mengalami pelemahan seiring masih berlanjutnya pergerakan positif USD. Laju USD menguat terhadap yen seiring berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi AS meskipun kenaikan tersebut dibatasi penguatan EUR dan GBP.
Terapresiasinya GBP tidak terlepas dari rilis kenaikan inflasi Inggris dan rencana tapering dari ECB, meskipun di sisi lain ECB juga menyampaikan bahwa kenaikan EUR akan membebani inflasi di Zona Eropa dimana kondisi ini akan menjadi pertimbangan pemberian stimulus tahun depan.
"Sementara itu, minimnya sentimen di dalam negeri membuat rupiah terimbas pergerakan mata uang lainnya," tutur Reza.
Apalagi, dengan adanya kenaikan USD sehingga dapat kembali menghambat potensi penguatan rupiah selanjutnya. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif maupun berbalik arah melemah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran level support Rp13.217/USD dan resisten Rp13.179/USD.
Sementara, pergerakan rupiah kemarin kembali mengalami pelemahan seiring masih berlanjutnya pergerakan positif USD. Laju USD menguat terhadap yen seiring berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi AS meskipun kenaikan tersebut dibatasi penguatan EUR dan GBP.
Terapresiasinya GBP tidak terlepas dari rilis kenaikan inflasi Inggris dan rencana tapering dari ECB, meskipun di sisi lain ECB juga menyampaikan bahwa kenaikan EUR akan membebani inflasi di Zona Eropa dimana kondisi ini akan menjadi pertimbangan pemberian stimulus tahun depan.
"Sementara itu, minimnya sentimen di dalam negeri membuat rupiah terimbas pergerakan mata uang lainnya," tutur Reza.
(izz)