Gerakan Transaksi Non Tunai, Kartu e-Money Custom Banyak Diminati

Selasa, 19 September 2017 - 19:50 WIB
Gerakan Transaksi Non...
Gerakan Transaksi Non Tunai, Kartu e-Money Custom Banyak Diminati
A A A
JAKARTA - Pemerintah bersama seluruh stakeholders lainnya, saat ini tengah menggencarkan gerakan transaksi non tunai (cashless society). Salah satunya dengan mewajibkan seluruh transaksi di jalan tol menggunakan uang elektronik (e-money) mulai 31 Oktober 2017.

Nantinya, seluruh transaksi di jalan tol tidak bisa lagi menggunakan uang tunai alias cash. Bank-bank BUMN sendiri telah mengeluarkan produk-produk uang elektronik dengan berbagai versi, seperti e-Money rilisan Bank Mandiri, Flazz rilisan BCA, tap cash dari BNI.

Menariknya, uang elektronik tersebut bisa didesain sesuai dengan keinginan kita. Salah satunya adalah uang elektronik keluaran Bank Mandiri, yang bisa didesain dengan berbagai motif.

Bahkan, kini sudah banyak vendor di media sosial yang menyediakan layanan pembuatan kartu e-Money dengan desain sesuai pesanan (custom). Berdasarkan penelusuran SINDOnews di media sosial Instagram, akun yang menawarkan jasa pembuatan kartu e-Money antara lain @dlarlycollection, @allcase, @thepapiers, @emoney.id, dan masih banyak akun-akun lainnya.

Akun-akun tersebut menawarkan pembuatan desain e-money dengan logo dan visualisasi merek-merek terkenal seperti Hermes, Louis Vuitton, Gucci, dan lainnya. Tidak hanya itu, desain juga bisa berupa foto ataupun gambar kartun lucu yang memikat mata.

Mengenai harga, meskipun terlihat seperti barang premium, namun produk-produk ini ditawarkan dengan harga yang tidak menguras kantong. Untuk e-money custom tanpa saldo dibanderol Rp100 ribu, saldo Rp20 ribu dibanderol Rp120 ribu, dan saldo Rp30 ribu sekitar Rp135 ribu.

Kepada SINDOnews, Nicha, 25 tahun, salah seorang penikmat barang-barang bermerk di atas, mengaku senang dengan uang elektronik yang bisa didesain tersebut. Menurutnya, hal tersebut membuat tampilan e-money terlihat lebih elegan.

"Lucu sih. Jadi keliatan elegan dan berkelas kan," katanya di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Sementara itu, Arieza, 24 tahun, mengaku tertarik dengan adanya uang elektronik dengan tampilan yang eksklusif tersebut. Sebab, itu membuat kartu yang dimilikinya berbeda dengan yang dimiliki orang lain.

"Menariklah, itu kan eksklusif. Jadi seakan beda dari yang lain. Itu dari sisi prestige. Kalau dari keamanan, misalnya ada yang mau mengambil kan jadi berpikir ulang karena bakal ketahuan banget," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0827 seconds (0.1#10.140)