Perusahaan Lokal Siap Kembangkan Industri Gula dan Sapi Rp2,2 T
A
A
A
JAKARTA - Dalam mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045, Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN), PT Jhonlin Batu Mandiri siap menggelontorkan investasi sebesar Rp2,2 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan industri gula dan ternak sapi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi gula tebu pada 2017 sebesar 2,95 juta ton dan daging sapi 0,64 juta ton karks. Target tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) di sektor pertanian sebesar 3,89%.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra Muhamad Nasir mengemukakan, investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi.
“Investasi triliunan rupiah ini tidak hanya pengembangan perkebunan tebu, namun juga pengembangan dalam bidang peternakan sapi, dengan cara menggunakan kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tina Orima, Kabupaten Bombana,” ujarnya, Rabu (20/9/2017).
Dia memaparkan, KPHP Tina Orima dimanfaatkan untuk pengembangan kebun tebu seluas 20.000 hektare (ha) bekerja sama dengan masyarakat. Saat ini, masyarakat telah menyiapkan kebun plasma untuk dikembangkan ke dalam kawasan pengembangan kebun tebu tersebut.
“Jadi masyarakat akan dilibatkan bukan hanya pada penyiapan plasma kebun tebu, tapi juga pada bibit ternaknya,” kata Nasir.
Selain di Kabupaten Bombana, peternakan sapi dan kebun tebu juga akan dikembangkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur dan Konawe Selatan sebagai daerah pendukung.
“Diperkirakan tahun ini, investasi tersebut telah berjalan. Apalagi melihat keseriusan pihak investor dalam melakukan investasi dan juga telah melibatkan beberapa pihak baik dari Pemprov Sultra maupun akademisi Universitas Halu Oleo Kendari,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PT Jhonlin Batu Mandiri, Maman Gunawan mengatakan, investasi ini mendukung program swasembada ketahanan pangan yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
“Kita menggunakan kawasan hutan milik negara sekitar 20.000 ha berdasarkan persetujuan kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta KPH Tina Orima,” terangnya.
Dia menuturkan, PT Jhonlin Batu Mandiri juga akan membantu masyarakat di area perkebunan tebu dan peternakan sapi di Kabupaten Bombana untuk merelokasi peternakan sapi yang berada di kawasan hutan milik negara.
“Kita akan merelokasi dan membangun kandang baru bagi peternak sapi di kawasan hutan milik negara, dan biaya untuk kawasan baru nantinya beserta kandang sapi yang dibangun akan kami tanggung sepenuhnya sesuai kesepakatan bersama,” jelas Maman.
Dia menuturkan, para peternak sapi yang akan direlokasi rencananya akan diberikan penyuluhan dan pendampingan bagaimana cara beternak sapi yang efektif dan memiliki produktivitas tinggi ke depan. Di mana program ini akan berjalan secara kontinyu.
Maman berharap, selain pemenuhan kebutuhan swasembada pangan daging sapi dan industri gula, ke depan investasi PT Jhonlin Batu Mandiri ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya para petani tebu dan peternak sapi di Kabupaten Bombana.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi gula tebu pada 2017 sebesar 2,95 juta ton dan daging sapi 0,64 juta ton karks. Target tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) di sektor pertanian sebesar 3,89%.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra Muhamad Nasir mengemukakan, investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi.
“Investasi triliunan rupiah ini tidak hanya pengembangan perkebunan tebu, namun juga pengembangan dalam bidang peternakan sapi, dengan cara menggunakan kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tina Orima, Kabupaten Bombana,” ujarnya, Rabu (20/9/2017).
Dia memaparkan, KPHP Tina Orima dimanfaatkan untuk pengembangan kebun tebu seluas 20.000 hektare (ha) bekerja sama dengan masyarakat. Saat ini, masyarakat telah menyiapkan kebun plasma untuk dikembangkan ke dalam kawasan pengembangan kebun tebu tersebut.
“Jadi masyarakat akan dilibatkan bukan hanya pada penyiapan plasma kebun tebu, tapi juga pada bibit ternaknya,” kata Nasir.
Selain di Kabupaten Bombana, peternakan sapi dan kebun tebu juga akan dikembangkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur dan Konawe Selatan sebagai daerah pendukung.
“Diperkirakan tahun ini, investasi tersebut telah berjalan. Apalagi melihat keseriusan pihak investor dalam melakukan investasi dan juga telah melibatkan beberapa pihak baik dari Pemprov Sultra maupun akademisi Universitas Halu Oleo Kendari,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PT Jhonlin Batu Mandiri, Maman Gunawan mengatakan, investasi ini mendukung program swasembada ketahanan pangan yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
“Kita menggunakan kawasan hutan milik negara sekitar 20.000 ha berdasarkan persetujuan kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta KPH Tina Orima,” terangnya.
Dia menuturkan, PT Jhonlin Batu Mandiri juga akan membantu masyarakat di area perkebunan tebu dan peternakan sapi di Kabupaten Bombana untuk merelokasi peternakan sapi yang berada di kawasan hutan milik negara.
“Kita akan merelokasi dan membangun kandang baru bagi peternak sapi di kawasan hutan milik negara, dan biaya untuk kawasan baru nantinya beserta kandang sapi yang dibangun akan kami tanggung sepenuhnya sesuai kesepakatan bersama,” jelas Maman.
Dia menuturkan, para peternak sapi yang akan direlokasi rencananya akan diberikan penyuluhan dan pendampingan bagaimana cara beternak sapi yang efektif dan memiliki produktivitas tinggi ke depan. Di mana program ini akan berjalan secara kontinyu.
Maman berharap, selain pemenuhan kebutuhan swasembada pangan daging sapi dan industri gula, ke depan investasi PT Jhonlin Batu Mandiri ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya para petani tebu dan peternak sapi di Kabupaten Bombana.
(dmd)