Ekonomi Jawa Barat Diperkirakan Tumbuh 5,6%
A
A
A
BANDUNG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan dengan adanya Rapat Koordinasi Pusat Daerah (Rakorpusda), diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Rakorpusda yang akan digelar pada Rabu (27/9/2017) esok, bertujuan mendorong pemerataan infrastruktur. "Sehingga lebih memperkuat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian selatan, yang akhirnya dapat meningkatkan ekonomi Jabar pada tahun-tahun selanjutnya," kata Wiwiek saat media briefing di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/9/2017).
Data Bank Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2017 mencapai 5,28%. Sedangkan pada kuartal II 2017 tumbuh 5,29%. BI pun memperkirakan kondisi ekonomi Jabar pada kuartal III 2017 akan meningkat sekitar 5,4%-5,6%.
Wiwiek memaparkan, beberapa faktor yang akan mendorong naiknya ekonomi kuartal III, diantaranya sektor pertanian yang diperkirakan akan terus meningkat, kemudian meningkatknya belanja pemerintah seiring pembayaran gaji ke-13 untuk PNS, serta naiknya permintaan dari Amerika Serikat yang tercermin dari peningkatan PMI AS pada Juli 2017.
"Untuk industri besar, eceran dan konstruksi (infrastruktur) diproyeksi masih meningkat. Sementara industri pengolahan akan sedikit stagnan," ungkap dia. Lebih lanjut Wiwiek menuturkan, infrastruktur sebagai fondasi untuk memperbaiki ketimpangan.
Menurutnya, perbaikan daya saing sektor potensial daerah harus diawali dengan pemerataan infrastruktur yang berkualitas agar berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
"Pembangunan infrastruktur strategis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sejumlah infrastruktur di Jawa Barat dan Banten diharapkan dapat mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus memperbaiki ketimpangan utara selatan Jawa Barat," terang dia.
Rakorpusda yang akan digelar pada Rabu (27/9/2017) esok, bertujuan mendorong pemerataan infrastruktur. "Sehingga lebih memperkuat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian selatan, yang akhirnya dapat meningkatkan ekonomi Jabar pada tahun-tahun selanjutnya," kata Wiwiek saat media briefing di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/9/2017).
Data Bank Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2017 mencapai 5,28%. Sedangkan pada kuartal II 2017 tumbuh 5,29%. BI pun memperkirakan kondisi ekonomi Jabar pada kuartal III 2017 akan meningkat sekitar 5,4%-5,6%.
Wiwiek memaparkan, beberapa faktor yang akan mendorong naiknya ekonomi kuartal III, diantaranya sektor pertanian yang diperkirakan akan terus meningkat, kemudian meningkatknya belanja pemerintah seiring pembayaran gaji ke-13 untuk PNS, serta naiknya permintaan dari Amerika Serikat yang tercermin dari peningkatan PMI AS pada Juli 2017.
"Untuk industri besar, eceran dan konstruksi (infrastruktur) diproyeksi masih meningkat. Sementara industri pengolahan akan sedikit stagnan," ungkap dia. Lebih lanjut Wiwiek menuturkan, infrastruktur sebagai fondasi untuk memperbaiki ketimpangan.
Menurutnya, perbaikan daya saing sektor potensial daerah harus diawali dengan pemerataan infrastruktur yang berkualitas agar berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
"Pembangunan infrastruktur strategis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sejumlah infrastruktur di Jawa Barat dan Banten diharapkan dapat mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus memperbaiki ketimpangan utara selatan Jawa Barat," terang dia.
(ven)