PTPP Raih 78% Target Kontrak 2017

Senin, 02 Oktober 2017 - 11:15 WIB
PTPP Raih 78% Target...
PTPP Raih 78% Target Kontrak 2017
A A A
JAKARTA - Sampai akhir September 2017, PT PP Tbk (PTPP) meraih kontrak baru sebesar Rp31,9 triliun atau tumbuh 40,5% dibanding dengan periode sama tahun lalu Rp22,7 triliun. Pencapaian tersebut setara 78,6% dari total target perseroan selama tahun ini.

Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan, hasil tersebut menunjukkan kinerja perseroan tetap berada di jalurnya. Dari jumlah kontrak yang diraih didominasi induk perusahaan.

"Kontribusi kontrak baru tersebut sendiri masing-masing berasal dari induk perseroan sebesar Rp28,1 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp3,8 triliun," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Beberapa proyek yang berhasil diraih PTPP selama September, di antaranya Bandar Udara Kulonprogo Yogyakarta sebesar Rp6,5 triliun, Transmart Bali Rp497 miliar, dan Jalan Tol Gempol-Pasauruan Rp423,5 miliar. Dari sisi komposisi kepemilikan, perolehan kontrak baru sampai akhir September 2017 didominasi BUMN sebesar 60,8%, disusul swasta 28,9%, dan pemerintah 10,2%.

Dengan perolehan kontrak proyek Bandara Yogyakarta September 2017, komposisi kontrak baru perseroan berdasarkan tipe pekerjaan yakni gedung 29,6%, pelabuhan dan bandara 28,5%, EPC 22,5%, jalan dan jembatan 16,5%, dan irigasi 2,6%.

Tumiyana menyampaikan, pendapatan konsolidasi perseroan selama delapan bulan tahun ini mencapai Rp11,5 triliun atau meningkat 19% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp9,7 triliun.

Dari semuanya itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih per September 2017 sebesar Rp836 miliar dibandingpencapaian Rp530 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 58%.

Pencapaian ini terutama didorong oleh kemampuan operasional perseroan, di mana laba usaha PTPP selama delapan bulan ini berhasil mencapai Rp1,3 triliun. Sebagai catatan, perseroan mencatat laba usaha per Semester I/2017 sebesar Rp889 miliar.

"Perseroan akan terus mengejar keunggulan operasional untuk menjaga baik pertumbuhan pendapatan maupun kualitas laba di tengah pasar konstruksi yang kompetitif," tutur Tumiyana.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3940 seconds (0.1#10.140)