Inflasi September 2017 Masih Terkendali 0,13%

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data untuk September 2017 terjadi inflasi 0,13%. Kepala BPS Ketjuk Suhariyanto mengungkapkan, inflasi ini terjadi karena dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terjadi kenaikan harga terhadap beberapa komoditas.

"Inflasi ini masih termasuk lumayan rendah meskipun di beberapa kota ada kenaikan harga komoditas," kata Ketjuk di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Menurutnya, dengan inflasi tersebut, maka inflasi tahun kalender 2017 mencapai 2,66% dan secara year on year (yoy) sebesar 3,72%. Dari 82 kota IHK, 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota lainnya deflasi. "Inflasi tertinggi di kota Tual yakni, 1,59% dan yang terendah di kota Depok dan Mamuju 0,01%," imbuhnya.

Sementara, untuk deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,04% dan deflasi terendah di Tembilahab sebesar 0,01%. Pergerakan inflasi dari bulan ke bulan ini masih relatif terkendali.

Inflasi September lebih rendah dibanding tahun lalu yang sebesar 0,22% namun, sedikit lebih tinggi dari September 2015 yang mengalami deflasi. Pihaknya mengingatkan pemerintah untuk tiga bulan terakhir agar tetap menjaga harga komoditas lantaran di akhir tahun ada kegiatan liburan dan hari besar keagamaan.

"Perlu perhatian khusus tiga bulan terakhir terutama di Desember, karena ada kenaikan harga menjelang Hari Raya Natal liburan. Semoga terget inflasi kita bisa tercapai," ujarnya.