Go Public, Perusahaan Bisa Dapat Pendanaan Murah
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak Deloitte Indonesia bekerja sama untuk meningkatkan jumlah perusahaan terbuka atau go public. Jika jumlahnya terus meningkat, maka pasar modal Indonesia bisa semakin berkembang.
(Baca Juga: Membuka Jalan Menuju Go Public)
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya mengatakan, Deloitte banyak mengakomodir perusahaan, namun baru sedikit yang mencatatkan saham perdananya di BEI. BEI pun akan memberikan edukasi ke mereka agar bisa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik lagi.
"Jadi, bekerja sama dengan BEI, kami akan berikan pemahaman supaya menjadi perusahaan yang menerapkan GCG yang lebih bagus dan dikenal masyarakat. Melalui pasar modal mereka bisa mendapatkan pendanaan yang lebih murah," ujarnya di Jakarta, Senin (2/10/2017).
Alpino menjelaskan, perusahaan yang sudah melantai di BEI, terbukti kapitalisasi pasarnya tambah besar. Proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) tidak sulit dan menakutkan.
"Pada saat ini kami akan memaparkan bersama dengan Deloitte. Perusahaan yang tercatat di bursa market caps-nya meningkat. Proses go public itu sangat sederhana dan sangat singkat, IPO bukan hal mengerikan," terang dia.
Kerja sama dengan Deloitte merupakan kali kedua setelah tahun lalu dan tak berhenti sampai di sini. Tahun depan, Deloitte akan mengajak perusahaan start up untuk go public.
"Ini yang kedua kali, tahun kemarin sudah, tahun depan rencananya mereka akan undang start up. Mereka akan dipertemukan dengan profesional dari segi hukum dan sebagainya, sehingga mereka siap ada pembukuan yang proper agar perusahaan itu bisa segera listed," tuturnya.
(Baca Juga: Membuka Jalan Menuju Go Public)
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya mengatakan, Deloitte banyak mengakomodir perusahaan, namun baru sedikit yang mencatatkan saham perdananya di BEI. BEI pun akan memberikan edukasi ke mereka agar bisa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik lagi.
"Jadi, bekerja sama dengan BEI, kami akan berikan pemahaman supaya menjadi perusahaan yang menerapkan GCG yang lebih bagus dan dikenal masyarakat. Melalui pasar modal mereka bisa mendapatkan pendanaan yang lebih murah," ujarnya di Jakarta, Senin (2/10/2017).
Alpino menjelaskan, perusahaan yang sudah melantai di BEI, terbukti kapitalisasi pasarnya tambah besar. Proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) tidak sulit dan menakutkan.
"Pada saat ini kami akan memaparkan bersama dengan Deloitte. Perusahaan yang tercatat di bursa market caps-nya meningkat. Proses go public itu sangat sederhana dan sangat singkat, IPO bukan hal mengerikan," terang dia.
Kerja sama dengan Deloitte merupakan kali kedua setelah tahun lalu dan tak berhenti sampai di sini. Tahun depan, Deloitte akan mengajak perusahaan start up untuk go public.
"Ini yang kedua kali, tahun kemarin sudah, tahun depan rencananya mereka akan undang start up. Mereka akan dipertemukan dengan profesional dari segi hukum dan sebagainya, sehingga mereka siap ada pembukuan yang proper agar perusahaan itu bisa segera listed," tuturnya.
(izz)