Waskita Pastikan Pendanaan Proyek Jalan Tol 2017 Tuntas
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) M Chaliq memastikan bahwa semua pendanaan proyek infrastriktur jalan tol nasional 2017 tuntas. Sebaliknya, BUMN konstruksi yang dipimpinnya masih mempunyai persediaan dana sebesar Rp16 triliun.
"Sampai posisi hari ini kami punya cash Rp16 triliun. Sehingga harapan kami cukup mendanai sampai akhir tahun. Semua proyek tol nasional 2017 sudah close pendanaanya," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.
Menurutnya, semua kontrak yang dikelola Waskita Karya selama 2017 dengan dana Rp180 triliun tepat waktu terselesaikan dengan baik. Sehingga, tidak ada kekhawatiran bahwa proyek jalan tol nasional baik di Jawa, Sumatera maupun di Kalimantan ada kendala pendanaan.
"Tapi kami tegaskan lagi, jangan ada asumsi Waskita napasnya sudah habis. Makanya, Alhamdulillah semua kontrak yang kami kelola sebesar Rp180 triliun bisa tepat waktu dan terselesaikan," tuturnya.
Atas dasar itu, kondisi tahun depan dari sisi pendanaan tidak ada masalah. Hanya saja, persoalannya akan muncul jika Waskita ingin mendapat proyek pembangunan tol baru. Makanya, mulai memikirkan swastanisasi lewat program divestasi yang sudah dirancang.
"Divestasi melalui berbagai tipe. Bisa langsung cucunya yang dijual putus kepada investor. Bisa beberapa seksi ruas tol dikumpulkan, misalnya Tans Jawa dijual kepada investor. Bisa juga melalui jalan terakhir yaitu tentu IPO (penawaran saham perdana, red)," bebernya.
Bahkan, lanjut Chaliq, IPO bisa melalui beberapa tipe. Bisa level Trans Jawa, bisa level Waskita Tol Road-nya. Makanya, program itu dia targetkan selambat-lambatnya semester I/2018 sudah final.
"Jadi bukan pertahap, tetapi lebih dulu mana yang bisa ditawarkan divestasi. Kalau itu terlaksana maka proyek jalan tol baru akan kita raih kembali," jelas dia.
"Sampai posisi hari ini kami punya cash Rp16 triliun. Sehingga harapan kami cukup mendanai sampai akhir tahun. Semua proyek tol nasional 2017 sudah close pendanaanya," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.
Menurutnya, semua kontrak yang dikelola Waskita Karya selama 2017 dengan dana Rp180 triliun tepat waktu terselesaikan dengan baik. Sehingga, tidak ada kekhawatiran bahwa proyek jalan tol nasional baik di Jawa, Sumatera maupun di Kalimantan ada kendala pendanaan.
"Tapi kami tegaskan lagi, jangan ada asumsi Waskita napasnya sudah habis. Makanya, Alhamdulillah semua kontrak yang kami kelola sebesar Rp180 triliun bisa tepat waktu dan terselesaikan," tuturnya.
Atas dasar itu, kondisi tahun depan dari sisi pendanaan tidak ada masalah. Hanya saja, persoalannya akan muncul jika Waskita ingin mendapat proyek pembangunan tol baru. Makanya, mulai memikirkan swastanisasi lewat program divestasi yang sudah dirancang.
"Divestasi melalui berbagai tipe. Bisa langsung cucunya yang dijual putus kepada investor. Bisa beberapa seksi ruas tol dikumpulkan, misalnya Tans Jawa dijual kepada investor. Bisa juga melalui jalan terakhir yaitu tentu IPO (penawaran saham perdana, red)," bebernya.
Bahkan, lanjut Chaliq, IPO bisa melalui beberapa tipe. Bisa level Trans Jawa, bisa level Waskita Tol Road-nya. Makanya, program itu dia targetkan selambat-lambatnya semester I/2018 sudah final.
"Jadi bukan pertahap, tetapi lebih dulu mana yang bisa ditawarkan divestasi. Kalau itu terlaksana maka proyek jalan tol baru akan kita raih kembali," jelas dia.
(izz)