Para Calon Atase Perdagangan Kunjungi Pabrik SMART
A
A
A
JAKARTA - Para calon Atase Perdagangan dan calon Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Kementerian Perdagangan mengunjungi pabrik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) di Marunda, Jakarta Utara, kemarin. Kunjungan ini sebagai pembekalan dan pengenalan bagi calon diplomat tersebut pada produk-produk unggulan ekspor Indonesia.
Secara khusus, Managing Director Sinar Mas Group yang juga mantan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin menyambut dan memotivasi para calon atase. Dia mengapresiasi dan menilai kunjungan ini merupakan salah satu langkah strategis dari Kemendag.
"Ini menjadi kegiatan yang sangat positif dari Bapak Menteri Perdagangan untuk membekali para stafnya, karena merekalah ujung tombak sekaligus menjadi pemasar atau 'marketing agent' produk-produk Indonesia di luar negeri. Peran para atase juga penting dan turut menjadi penentu. Saya kira inilah yang diinginkan Bapak Presiden Jokowi agar para diplomat sekaligus menjadi marketing," katanya, kemarin.
Saleh juga memaparkan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia yaitu sawit. Merujuk data 2016, sawit dan turunannya merupakan andalan ekspor Tanah Air dengan nilai USD19 miliar yang menyerap tenaga kerja langsung hingga 6 juta orang.
Produk ekspor Indonesia lainnya yaitu pulp dan kertas yang nilainya mencapai USD5,7 miliar. Industri ini juga menciptakan lapangan kerja dengan serapan tenaga kerja langsung sekitar 2 juta orang.
Kepada para calon atase dan calon kepala ITPC, Saleh Husin mengajak untuk bersatu padu dan bahu membahu menjaga produk andalan utama Indonesia. Selain nilai ekspor yang tinggi dan penciptaan lapangan kerja, manfaat lain dari produk ekspor adalah makin menguatnya struktur industri nasional dan pemerataan pembangunan karena banyak industri di Indonesia berada di daerah-daerah.
Keberpihakan pada kepentingan nasional, ditegaskan Saleh, juga membutuhkan kesamaan visi. Contohnya, pemerintah dan masyarakat Jepang mengusung kebersamaan dan kesamaan sikap yang mengerucut pada semangat Japan Incorporated.
Dia mengungkaokan, para menteri, wali kota, keidanren (semacam Kadin), pengusaha, media massa dan para dubes selalu satu suara-satu sikap ketika membicarakan kepentingan terkait produk dan teknologi Jepang.
"Walaupun di internal mereka ada diskusi dan perdebatan, tetapi ketika berdialog dengan pihak luar negeri, mereka menunjukkan sikap yang positif dan saling mendukung. Ini dapat menjadi inspirasi tumbuhnya semangat Indonesian Incorporated yang menyatukan kita dalam membela produk nasional," tutur Saleh.
Pada kesempatan tersebut, para calon Atase Perdagangan dan ITPC mendapat pembekalan dari para praktisi dan pemimpin asosiasi industri. Yaitu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto, Sekjen Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit Indonesia Dono Boestami, dan Direksi Sinarmas Joice Budisusanto.
Secara khusus, Managing Director Sinar Mas Group yang juga mantan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin menyambut dan memotivasi para calon atase. Dia mengapresiasi dan menilai kunjungan ini merupakan salah satu langkah strategis dari Kemendag.
"Ini menjadi kegiatan yang sangat positif dari Bapak Menteri Perdagangan untuk membekali para stafnya, karena merekalah ujung tombak sekaligus menjadi pemasar atau 'marketing agent' produk-produk Indonesia di luar negeri. Peran para atase juga penting dan turut menjadi penentu. Saya kira inilah yang diinginkan Bapak Presiden Jokowi agar para diplomat sekaligus menjadi marketing," katanya, kemarin.
Saleh juga memaparkan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia yaitu sawit. Merujuk data 2016, sawit dan turunannya merupakan andalan ekspor Tanah Air dengan nilai USD19 miliar yang menyerap tenaga kerja langsung hingga 6 juta orang.
Produk ekspor Indonesia lainnya yaitu pulp dan kertas yang nilainya mencapai USD5,7 miliar. Industri ini juga menciptakan lapangan kerja dengan serapan tenaga kerja langsung sekitar 2 juta orang.
Kepada para calon atase dan calon kepala ITPC, Saleh Husin mengajak untuk bersatu padu dan bahu membahu menjaga produk andalan utama Indonesia. Selain nilai ekspor yang tinggi dan penciptaan lapangan kerja, manfaat lain dari produk ekspor adalah makin menguatnya struktur industri nasional dan pemerataan pembangunan karena banyak industri di Indonesia berada di daerah-daerah.
Keberpihakan pada kepentingan nasional, ditegaskan Saleh, juga membutuhkan kesamaan visi. Contohnya, pemerintah dan masyarakat Jepang mengusung kebersamaan dan kesamaan sikap yang mengerucut pada semangat Japan Incorporated.
Dia mengungkaokan, para menteri, wali kota, keidanren (semacam Kadin), pengusaha, media massa dan para dubes selalu satu suara-satu sikap ketika membicarakan kepentingan terkait produk dan teknologi Jepang.
"Walaupun di internal mereka ada diskusi dan perdebatan, tetapi ketika berdialog dengan pihak luar negeri, mereka menunjukkan sikap yang positif dan saling mendukung. Ini dapat menjadi inspirasi tumbuhnya semangat Indonesian Incorporated yang menyatukan kita dalam membela produk nasional," tutur Saleh.
Pada kesempatan tersebut, para calon Atase Perdagangan dan ITPC mendapat pembekalan dari para praktisi dan pemimpin asosiasi industri. Yaitu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto, Sekjen Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit Indonesia Dono Boestami, dan Direksi Sinarmas Joice Budisusanto.
(izz)