AirAsia Luncurkan Buku Karya Kapten Pilot AirAsia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Maskapai penerbangan berbiaya hematterbaik di dunia, AirAsia secara resmi meluncurkan dua buku berjudul Sky Tales dan Burung Besi Monika. Dua buku tersebut merupakan karya dari dua kapten pilot Allstar (staf AirAsia), Kapten Lim Khoy Hing dari AirAsia Malaysia dan Kapten Monika Anggreini dari AirAsia Indonesia.
Peluncuran kedua buku ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 majalah inflight AirAsia, travel3Sixty°di Fahrenheit 88, Kuala Lumpur, Malaysia.
CEO Grup AirAsia Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, AirAsia berupaya untuk selalu memotivasi seluruh Allstars untuk berani bermimpi dan jangan pernah berkata tidak. Menurut dia, menjadi seorang pilot bukan berarti tidak bisa menjadi penulis juga.
"Saya bangga kami memiliki dua kapten yang luar biasa yang telah menempuh hal tersebut, untuk tidak hanya mewujudkan impian menerbitkan buku, namun yang lebih penting, berbagi pengalaman terbang untuk para penumpang kami, mengilhami banyak pilot pemula serta mendorong kaum perempuan untuk berani mengejar mimpi dan mewujudkannya," ujarnya di Kuala Lumpur, Sabtu (7/10/2017).
Tony berharap kedua buku tersebut bisa memotivasi orang lain yang ingin berkecimpung di dunia penerbangan. "Buku yang satu akan mendorong orang untuk mau terbang. Sementara yang satunya akan memotivasi wanita terutama generasi muda untuk menjalani mimpinya, tidak hanya sebagai pilot," ungkapnya.
Buku kedua karya Kapten Lim Khoy Hing, yang berjudul Sky Tales: More Insights From a Life in the Skies menjelaskan sejumlah kiat-kiat, anekdot, dan pengetahuan yang mendalam tentang karier terbangnya yang ditulis dengan gaya yang menghibur dan mencerahkan.
Buku ini merupakan lanjutan dari buku bestseller pertama Kapten Lim yang terbit tahun 2013, Life in the Skies: Everything You Want To Know About Flying.
Kapten Lim mengatakan, selain topik ringan seperti etiket menggunakan toilet pesawat terbang, keselamatan penerbangan tetap menjadi inti dalam buku ini. Hal ini dapat ditunjukkan dari seberapa jauh perusahaan penerbangan dan stafnya memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang mereka terpenuhi.
"Saya sangat bersemangat untuk melanjutkan menulis sekuel ini dengan berbagi lebih banyak cerita dari pengalaman terbang saya kepada orang-orang yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang berbagai aspek perjalanan udara, baik itu calon pilot, frequent traveler atau bahkan orang yang takut untuk bepergian dengan pesawat terbang," ujarnya.
Dengan total 25.500 jam terbang dan lebih dari 80 destinasi, Kapten Lim mulai terbang bersama Grup AirAsia pada 2006 hingga pensiun pada 2011. Saat ini, Kapten Lim adalah instruktur simulator penerbangan AirAsia X dan kontributor kolom Pilot Perspective pada majalah travel 3Sixty° edisi regional.
Sementara Kapten Monika, pilot wanita pertama AirAsia Indonesia, meluncurkan buku debutnya yang berbahasa Inggris berjudul Iron Bird Monika. Buku ini merupakan terjemahan dari buku pertamanya yang dirilis tahun lalu, Burung Besi Monika: Kisah Pilot Perempuan Dengan Semangat Tiga Kali Lipat Pilot Pria.
"Dengan industri aviasi yang masih didominasi oleh kaum pria, melalui kisah yang saya bagi, saya berharap dapat menginspirasi dan memberi semangat para pilot wanita untuk mengejar mimpi dan terbang dengan semangat yang kuat," ujar Monika.
Buku ini menceritakan kisah keberanian dan kemauan yang kuat dalam perjalanan karir Kapten Monika yang luar biasa untuk menjadi kapten wanita. Kapten Monika pertama kali memulai kariernya sebagai pilot dengan AirAsia Indonesia tahun 2005 dan menjadi kapten untuk maskapai ini pada 2014.
Monika menuturkan, ada seseorang yang memberikan dorongan dan semangat agar membuat buku tentang pengalaman serta perjuangannya dalam mencapai posisi sekarang.
"Saya sangat beruntung dapat menjadi bagian dari maskapai yang mendorong stafnya untuk menerima tantangan dan pada saat yang sama memberikan kesempatan dan wadah yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri lebih jauh lagi," tuturnya.
Peluncuran kedua buku ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 majalah inflight AirAsia, travel3Sixty°di Fahrenheit 88, Kuala Lumpur, Malaysia.
CEO Grup AirAsia Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, AirAsia berupaya untuk selalu memotivasi seluruh Allstars untuk berani bermimpi dan jangan pernah berkata tidak. Menurut dia, menjadi seorang pilot bukan berarti tidak bisa menjadi penulis juga.
"Saya bangga kami memiliki dua kapten yang luar biasa yang telah menempuh hal tersebut, untuk tidak hanya mewujudkan impian menerbitkan buku, namun yang lebih penting, berbagi pengalaman terbang untuk para penumpang kami, mengilhami banyak pilot pemula serta mendorong kaum perempuan untuk berani mengejar mimpi dan mewujudkannya," ujarnya di Kuala Lumpur, Sabtu (7/10/2017).
Tony berharap kedua buku tersebut bisa memotivasi orang lain yang ingin berkecimpung di dunia penerbangan. "Buku yang satu akan mendorong orang untuk mau terbang. Sementara yang satunya akan memotivasi wanita terutama generasi muda untuk menjalani mimpinya, tidak hanya sebagai pilot," ungkapnya.
Buku kedua karya Kapten Lim Khoy Hing, yang berjudul Sky Tales: More Insights From a Life in the Skies menjelaskan sejumlah kiat-kiat, anekdot, dan pengetahuan yang mendalam tentang karier terbangnya yang ditulis dengan gaya yang menghibur dan mencerahkan.
Buku ini merupakan lanjutan dari buku bestseller pertama Kapten Lim yang terbit tahun 2013, Life in the Skies: Everything You Want To Know About Flying.
Kapten Lim mengatakan, selain topik ringan seperti etiket menggunakan toilet pesawat terbang, keselamatan penerbangan tetap menjadi inti dalam buku ini. Hal ini dapat ditunjukkan dari seberapa jauh perusahaan penerbangan dan stafnya memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang mereka terpenuhi.
"Saya sangat bersemangat untuk melanjutkan menulis sekuel ini dengan berbagi lebih banyak cerita dari pengalaman terbang saya kepada orang-orang yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang berbagai aspek perjalanan udara, baik itu calon pilot, frequent traveler atau bahkan orang yang takut untuk bepergian dengan pesawat terbang," ujarnya.
Dengan total 25.500 jam terbang dan lebih dari 80 destinasi, Kapten Lim mulai terbang bersama Grup AirAsia pada 2006 hingga pensiun pada 2011. Saat ini, Kapten Lim adalah instruktur simulator penerbangan AirAsia X dan kontributor kolom Pilot Perspective pada majalah travel 3Sixty° edisi regional.
Sementara Kapten Monika, pilot wanita pertama AirAsia Indonesia, meluncurkan buku debutnya yang berbahasa Inggris berjudul Iron Bird Monika. Buku ini merupakan terjemahan dari buku pertamanya yang dirilis tahun lalu, Burung Besi Monika: Kisah Pilot Perempuan Dengan Semangat Tiga Kali Lipat Pilot Pria.
"Dengan industri aviasi yang masih didominasi oleh kaum pria, melalui kisah yang saya bagi, saya berharap dapat menginspirasi dan memberi semangat para pilot wanita untuk mengejar mimpi dan terbang dengan semangat yang kuat," ujar Monika.
Buku ini menceritakan kisah keberanian dan kemauan yang kuat dalam perjalanan karir Kapten Monika yang luar biasa untuk menjadi kapten wanita. Kapten Monika pertama kali memulai kariernya sebagai pilot dengan AirAsia Indonesia tahun 2005 dan menjadi kapten untuk maskapai ini pada 2014.
Monika menuturkan, ada seseorang yang memberikan dorongan dan semangat agar membuat buku tentang pengalaman serta perjuangannya dalam mencapai posisi sekarang.
"Saya sangat beruntung dapat menjadi bagian dari maskapai yang mendorong stafnya untuk menerima tantangan dan pada saat yang sama memberikan kesempatan dan wadah yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri lebih jauh lagi," tuturnya.
(ven)