Bea Cukai se-ASEAN Dongkrak Standar Mutu Pabean
A
A
A
YOGYAKARTA - Guna mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, negara-negara ASEAN melakukan pertemuan terkait penguatan standar mutu sumber daya manusia dan modernisasi administrasi kepabeanan ASEAN. Agenda tersebut dijadwalkan dalam kalender kerja ASEAN 2017 yaitu Customs Capacity Building Working Group (CCBWG) ke-21 diadakan pada tanggal 10-12 Oktober 2017 di Yogyakarta.
Sejak memasuki abad baru, ASEAN Customs telah membuat kemajuan penting dan hasil nyata dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Kepabeanan dan menunjukkan upaya terus-menerus dalam proses modernisasi dan kontribusi terhadap peningkatan daya saing ASEAN.
“CCBWG sebagai kelompok kerja dengan tanggung jawab besar diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas dan integritas kepabeanan sehingga tidak terjadi timpang antar negara di regional ASEAN dalam hal modernisasi,” kata Kakanwil DJBC Jateng DIY Parjiya di Yogyakarta lewat keterangan resmi, Selasa (10/10/2017).
Dalam pertemuan CCBWG ini, akan dibahas sejumlah agenda penting yaitu reformasi dan modernisasi administrasi kepabeanan, pengembangan administrasi sumber daya manusia, mengurangi kesenjangan kualitas sdm kepabeanan di ASEAN dan Knowledge Based Service (Pelayanan Berbasis Pengetahuan).
“Keikutsertaan Indonesia pada CCBWG ini bisa memperkuat posisi Indonesia dalam mata rantai pasokan regional melalui investasi asing pada sektor-sektor produktif yang tersedia. Diharapkan peran Indonesia harus lebih strategis dalam mengawal perundingan yang dapat menjaga kepentingan nasional," ungkap Direktur Kapatuhan Internal Hendra Prasmono yang juga bertindak sebagai Chairperson CCBWG di Yogyakarta.
"Untuk itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus berperan aktif dalam perundingan ini demi mengawal pengembangan standar mutu kepabeanan yang akan dijalankan nantinya dalam kerangka CCBWG ini,” sambung Hendra.
Dengan tujuan untuk memperkuat integritas pabean, Indonesia mempresentasikan Matrix tentang "Best Practice Guide for ASEAN Quality Standard". Ke depan, Sekretariat ASEAN akan mengoperasikan halaman web Berbasis Pengetahuan untuk berbagi pengalaman dan dokumen Human Resource Management (HRM) terkait yang mendukung anggotanya untuk memodernisasi sistem IT dari masing-masing negara.
Sejak memasuki abad baru, ASEAN Customs telah membuat kemajuan penting dan hasil nyata dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Kepabeanan dan menunjukkan upaya terus-menerus dalam proses modernisasi dan kontribusi terhadap peningkatan daya saing ASEAN.
“CCBWG sebagai kelompok kerja dengan tanggung jawab besar diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas dan integritas kepabeanan sehingga tidak terjadi timpang antar negara di regional ASEAN dalam hal modernisasi,” kata Kakanwil DJBC Jateng DIY Parjiya di Yogyakarta lewat keterangan resmi, Selasa (10/10/2017).
Dalam pertemuan CCBWG ini, akan dibahas sejumlah agenda penting yaitu reformasi dan modernisasi administrasi kepabeanan, pengembangan administrasi sumber daya manusia, mengurangi kesenjangan kualitas sdm kepabeanan di ASEAN dan Knowledge Based Service (Pelayanan Berbasis Pengetahuan).
“Keikutsertaan Indonesia pada CCBWG ini bisa memperkuat posisi Indonesia dalam mata rantai pasokan regional melalui investasi asing pada sektor-sektor produktif yang tersedia. Diharapkan peran Indonesia harus lebih strategis dalam mengawal perundingan yang dapat menjaga kepentingan nasional," ungkap Direktur Kapatuhan Internal Hendra Prasmono yang juga bertindak sebagai Chairperson CCBWG di Yogyakarta.
"Untuk itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus berperan aktif dalam perundingan ini demi mengawal pengembangan standar mutu kepabeanan yang akan dijalankan nantinya dalam kerangka CCBWG ini,” sambung Hendra.
Dengan tujuan untuk memperkuat integritas pabean, Indonesia mempresentasikan Matrix tentang "Best Practice Guide for ASEAN Quality Standard". Ke depan, Sekretariat ASEAN akan mengoperasikan halaman web Berbasis Pengetahuan untuk berbagi pengalaman dan dokumen Human Resource Management (HRM) terkait yang mendukung anggotanya untuk memodernisasi sistem IT dari masing-masing negara.
(akr)