Dorong Konektivitas, Kadin Indonesia Gelar ITLMW 2017
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Reed Panorama Exhibitions dan didukung sembilan kementerian serta asosiasi terkait menggelar pameran dan konferensi Indonesia Transport, Logistics & Maritime Week (ITLMW) 2017. Acara yang berlangsung tanggal 10-12 Oktober 2017 di JIEXPO Kemayoran ini diharapkan menjadi wadah komunikasi industri di sektor transportasi, logistik dan maritim nasional.
“Sangatlah menggembirakan melihat pembangunan infrastruktur di berbagai bidang diimplementasikan secara baik pada pemerintahan ini. Dalam periode 2014-2019, pemerintah telah berkomitmen mengalokasikan Rp5.500 triliun untuk akselerasi infrastruktur dan konektivitas. Namun saat ini pengembangan infrastruktur masih belum merata," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Untuk mengatasi kendala tersebut, lanjut dia, dunia usaha perlu membantu pemerintah mempercepat program pemerataan dengan menciptakan suatu wadah yang mewakili berbagai pemangku kepentingan. Rosan mengatakan, Kadin Indonesia yakin ITLMW 2017 dapat menyediakan platform tersebut.
Tujuan utama Kadin Indonesia menyelenggarakan pameran ini, jelas dia, adalah untuk menyediakan platform bisnis di sektor transportasi, logistik dan maritim, dan menciptakan peluang kerja sama antara pemain lokal dan internasional. ITLMW 2017 juga diharapkan memberikan pandangan dan wawasan mengenai pentingnya pengembangan sistem logistik nasional terintegrasi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto menambahkan, ITLMW 2017 juga dapat menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menampilkan kemajuan sektor transportasi yang ada di Tanah Air, dan peran teknologi dalam menciptakan integrasi di dalamnya. "Semua pemangku kepentingan dapat melakukan benchmarking yang berkelanjutan untuk membangun sebuah sistem transportasi yang efisien," ujarnya.
Lebih spesifik mengenai pentingnya efisiensi biaya logistik, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menambahkan, pemerintah perlu melakukan studi kelayakan yang terencana untuk mengurangi biaya logistik sehingga disparitas harga dapat diakhiri.
"Target yang ingin dicapai pemerintah adalah mengurangi biaya logistik dari 24% menjadi 19,2% di tahun 2019. Hal ini dapat dimulai dengan pembentukan sebuah kelompok kerja yang terdiri dari elemen pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, sehingga implementasi proyek-proyek transportasi yang berimplikasi kepada unsur logistik dan supply chain dapat bersama-sama dikawal secara sungguh-sungguh,” ujarnya.
“Sangatlah menggembirakan melihat pembangunan infrastruktur di berbagai bidang diimplementasikan secara baik pada pemerintahan ini. Dalam periode 2014-2019, pemerintah telah berkomitmen mengalokasikan Rp5.500 triliun untuk akselerasi infrastruktur dan konektivitas. Namun saat ini pengembangan infrastruktur masih belum merata," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Untuk mengatasi kendala tersebut, lanjut dia, dunia usaha perlu membantu pemerintah mempercepat program pemerataan dengan menciptakan suatu wadah yang mewakili berbagai pemangku kepentingan. Rosan mengatakan, Kadin Indonesia yakin ITLMW 2017 dapat menyediakan platform tersebut.
Tujuan utama Kadin Indonesia menyelenggarakan pameran ini, jelas dia, adalah untuk menyediakan platform bisnis di sektor transportasi, logistik dan maritim, dan menciptakan peluang kerja sama antara pemain lokal dan internasional. ITLMW 2017 juga diharapkan memberikan pandangan dan wawasan mengenai pentingnya pengembangan sistem logistik nasional terintegrasi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto menambahkan, ITLMW 2017 juga dapat menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menampilkan kemajuan sektor transportasi yang ada di Tanah Air, dan peran teknologi dalam menciptakan integrasi di dalamnya. "Semua pemangku kepentingan dapat melakukan benchmarking yang berkelanjutan untuk membangun sebuah sistem transportasi yang efisien," ujarnya.
Lebih spesifik mengenai pentingnya efisiensi biaya logistik, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menambahkan, pemerintah perlu melakukan studi kelayakan yang terencana untuk mengurangi biaya logistik sehingga disparitas harga dapat diakhiri.
"Target yang ingin dicapai pemerintah adalah mengurangi biaya logistik dari 24% menjadi 19,2% di tahun 2019. Hal ini dapat dimulai dengan pembentukan sebuah kelompok kerja yang terdiri dari elemen pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, sehingga implementasi proyek-proyek transportasi yang berimplikasi kepada unsur logistik dan supply chain dapat bersama-sama dikawal secara sungguh-sungguh,” ujarnya.
(fjo)