Sulut Prioritaskan 11 Proyek Investasi
A
A
A
MANADO - Sulawesi Utara (Sulut) akan memprioritaskan 11 proyek investasi yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Sulut yang nantinya menggunakan dana dari China.
Ke-11 proyek tersebut yakni pengembangan Kawasan Pariwisata di Likupang (Likupang Tourism District) untuk menjadi KEK Pariwisata seluas 2000 hektar, Bitung Eco Industrial Estate, Bitung Industrial Park (agroindustry, fishery, and logistic), Bitung International Port Development.
Selain itu, PLTU Sulbagut 3 dengan kapasitas 2x50 MW (Independent Power Producer/IPP), Lembeh International Airport, and Lembeh-Manado Bridge, Manado LRT, Manado Integrated Tourism Area, Manado Water Treatment and Supply (Sawangan DAM), Regional Waste Treatment Plant dan Railway Manado Minahasa Utara-Bitung.
Menurut Gubenur Sulut Olly Dondokambey, semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar.
Pembangunan infrastruktur itu diyakini mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menegaskan, di Kota Cakalang Bitung ada empat proyek nasional yakni jalan tol, KEK, KEK Pariwisata serta International Hub Port.
Kandouw menjelaskan, Sulut bersama Kaltara dan Sumut termasuk pada jalur sutera yang dirancang pemerintah China dalam berbagai proyeknya yang dikerjakan di Indonesia.
Karena itu, untuk menindaklanjutinya Pemprov Sulut telah menyusun 10 program prioritas. Empat di antaranya ada di Bitung.
Untuk rencana pembangunan KEK Pariwisata di Likupang Minahasa Utara terus dimatangkan. Hari ini Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen bertemu dengan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwini di Manado untuk membahas persiapan lahan KEK Pariwisata tersebut.
"Likupang dipilih menjadi lokasi KEK Pariwisata karena wilayahnya termasuk kawasan strategis pariwisata berdasarkan tata ruang provinsi," katanya, Rabu (11/10/2017).
Guna mendukung KEK Pariwisata, Pemprov Sulut telah merencanakan pengembangan bandara termasuk membangun jalan dari bandara ke Likupang. Karena itu, dia berharap pihak BPN dapat membantu pengurusan lahan di Likupang.
Apalagi, hal itu ditunjang 1.400 hektare lahan eks HGU PTPN XIV yang akan diambil alih Pemprov Sulut untuk dibangun kawasan pariwisata internasional. Adapun sekitar 1.000 ha merupakan lahan masyarakat.
Di samping itu, Silangen juga mengapresiasi peran BPN yang telah membantu menerbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas lahan KEK Bitung atas nama Pemprov Sulut. "Kami memberikan apresiasi kepada pihak BPN atas HPL di KEK Bitung. Bitung akan menjadi central point di Sulut," bebernya.
Di tempat yang sama Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin menjelaskan, pihaknya akan membentuk tim untuk mendindaklanjuti pembebasan lahan KEK Pariwisata.
"Kami akan membentuk tim kecil untuk menangani hal itu termasuk menginventarisir lahan eks HGU PTPN XIV karena proses pelepasan hak tanah ada aturannya," ujar Yuriwin.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada empat wilayah yang menjadi KEK pariwisata, yakni Morotai (Malukut Utara), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
Sementara, Likupang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km. Luas tersebut dibagi dalam tiga kecamatan dan 40 desa. Likupang bisa ditempuh lewat jalur darat selama 90 menit hingga dua jam dari Manado.
Beberapa objek wisata di Likupang yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.
Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini diandalkan Sulut.
Ke-11 proyek tersebut yakni pengembangan Kawasan Pariwisata di Likupang (Likupang Tourism District) untuk menjadi KEK Pariwisata seluas 2000 hektar, Bitung Eco Industrial Estate, Bitung Industrial Park (agroindustry, fishery, and logistic), Bitung International Port Development.
Selain itu, PLTU Sulbagut 3 dengan kapasitas 2x50 MW (Independent Power Producer/IPP), Lembeh International Airport, and Lembeh-Manado Bridge, Manado LRT, Manado Integrated Tourism Area, Manado Water Treatment and Supply (Sawangan DAM), Regional Waste Treatment Plant dan Railway Manado Minahasa Utara-Bitung.
Menurut Gubenur Sulut Olly Dondokambey, semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar.
Pembangunan infrastruktur itu diyakini mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menegaskan, di Kota Cakalang Bitung ada empat proyek nasional yakni jalan tol, KEK, KEK Pariwisata serta International Hub Port.
Kandouw menjelaskan, Sulut bersama Kaltara dan Sumut termasuk pada jalur sutera yang dirancang pemerintah China dalam berbagai proyeknya yang dikerjakan di Indonesia.
Karena itu, untuk menindaklanjutinya Pemprov Sulut telah menyusun 10 program prioritas. Empat di antaranya ada di Bitung.
Untuk rencana pembangunan KEK Pariwisata di Likupang Minahasa Utara terus dimatangkan. Hari ini Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen bertemu dengan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwini di Manado untuk membahas persiapan lahan KEK Pariwisata tersebut.
"Likupang dipilih menjadi lokasi KEK Pariwisata karena wilayahnya termasuk kawasan strategis pariwisata berdasarkan tata ruang provinsi," katanya, Rabu (11/10/2017).
Guna mendukung KEK Pariwisata, Pemprov Sulut telah merencanakan pengembangan bandara termasuk membangun jalan dari bandara ke Likupang. Karena itu, dia berharap pihak BPN dapat membantu pengurusan lahan di Likupang.
Apalagi, hal itu ditunjang 1.400 hektare lahan eks HGU PTPN XIV yang akan diambil alih Pemprov Sulut untuk dibangun kawasan pariwisata internasional. Adapun sekitar 1.000 ha merupakan lahan masyarakat.
Di samping itu, Silangen juga mengapresiasi peran BPN yang telah membantu menerbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas lahan KEK Bitung atas nama Pemprov Sulut. "Kami memberikan apresiasi kepada pihak BPN atas HPL di KEK Bitung. Bitung akan menjadi central point di Sulut," bebernya.
Di tempat yang sama Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin menjelaskan, pihaknya akan membentuk tim untuk mendindaklanjuti pembebasan lahan KEK Pariwisata.
"Kami akan membentuk tim kecil untuk menangani hal itu termasuk menginventarisir lahan eks HGU PTPN XIV karena proses pelepasan hak tanah ada aturannya," ujar Yuriwin.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada empat wilayah yang menjadi KEK pariwisata, yakni Morotai (Malukut Utara), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
Sementara, Likupang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km. Luas tersebut dibagi dalam tiga kecamatan dan 40 desa. Likupang bisa ditempuh lewat jalur darat selama 90 menit hingga dua jam dari Manado.
Beberapa objek wisata di Likupang yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.
Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini diandalkan Sulut.
(izz)