Aset Jaringan Diganti, PLN Perkuat Sebar 'Pasukan Elit'
A
A
A
PASURUAN - Pemadaman bergilir yang kerap terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) menjadi kendala pelayanan publik. Untuk menekan angka pemadaman listrik, PLN melakukan peremajaan Aset Jaringan Tegangan Menengah serta menambah Pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto menuturkan, perlu ada pengantian jaringan aset untuk menjaga kehandalan. Makanya PLN juga menyebar banyak “pasukan elit” yang tergabung dalam PDKB di berbagai tempat.
Kehadiran mereka sekaligus menjadikan rasa aman bagi masyarakat dalam menjaga daya listrik. "Ada 21 regu PDKB yang akan disebar, mereka terdiri atas 155 pegawai PDKB," ujar Dwi, Rabu (11/10).
Ia melanjutkan, peremajaan aset jaringan tegangan menengah dilakukan di beberapa lokasi produktif. Salah satunya di Kawasan Industri PIER dan di Kecamatan Bangil. Di lokasi vital memang dibutuhkan stabilitas pasokan untuk menjaga produksi. "Kegiatan ini berfokus pada daerah-daerah vital," sambungnya.
Pasukan PDKB, terang dia bisa menjadi penyelamat di tengah semangat untuk meningkatkan penjualan listrik. Sehingga banyak tempat baru yang bisa teraliri dan terjaga pasokan listriknya. Beberapa daerah di Jatim sendiri masih ada yang belum teraliri listrik.
“Dengan melaksanakan aktivitas di jaringan bertegangan tanpa memadamkan aliran listrik, maka kami dapat memberikan kesempatan PLN untuk dapat menjual listrik kepada pelanggan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dwi juga menjelaskan, lingkup kerja PDKB berupa corrective, maintenance, serta mendukung terwujudnya layanan pasang baru dan perubahan daya. Nyali bukan jadi hal utama, kepatuhan terhadap standar kerja dan kemahiran dalam memahami sistem tenaga listrik juga dibutuhkan.
"Jadi tak heran jika PLN menyiapkan Pasukan Khusus ini secara terlatih melalui akademi khusus live maintenance," jelasnya.
Sementara Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menuturkan, adanya PDKB di Pasuruan menjadi wujud keinginan masyarakat Pasuruan terhadap pelayanan PLN. Banyak aktifitas ekonomi yang membutuhkan pasokan listrik dengan stabil. “PLN menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan, serta menjadi pendorong kegiatan ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
PDKB PLN sendiri terbentuk sejak 1994, mereka merupakan regu yang memiliki personil dengan keahlian khusus dan ditunjang dengan peralatan kerja khusus. Kehadirannya dapat melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan atau dengan kata lain tanpa memadamkan pelanggan.
Saat ini PLN Distribusi Jawa Timur memiliki tim regu PDKB Sentuh Langsung dan 16 regu PDKB Berjarak. Program 35000 MW yang dicanangkan oleh PLN bukan main-main, keahlian khusus yang dimiliki PDKB diharapkan mampu mendukung terlaksananya program tersebut.
General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto menuturkan, perlu ada pengantian jaringan aset untuk menjaga kehandalan. Makanya PLN juga menyebar banyak “pasukan elit” yang tergabung dalam PDKB di berbagai tempat.
Kehadiran mereka sekaligus menjadikan rasa aman bagi masyarakat dalam menjaga daya listrik. "Ada 21 regu PDKB yang akan disebar, mereka terdiri atas 155 pegawai PDKB," ujar Dwi, Rabu (11/10).
Ia melanjutkan, peremajaan aset jaringan tegangan menengah dilakukan di beberapa lokasi produktif. Salah satunya di Kawasan Industri PIER dan di Kecamatan Bangil. Di lokasi vital memang dibutuhkan stabilitas pasokan untuk menjaga produksi. "Kegiatan ini berfokus pada daerah-daerah vital," sambungnya.
Pasukan PDKB, terang dia bisa menjadi penyelamat di tengah semangat untuk meningkatkan penjualan listrik. Sehingga banyak tempat baru yang bisa teraliri dan terjaga pasokan listriknya. Beberapa daerah di Jatim sendiri masih ada yang belum teraliri listrik.
“Dengan melaksanakan aktivitas di jaringan bertegangan tanpa memadamkan aliran listrik, maka kami dapat memberikan kesempatan PLN untuk dapat menjual listrik kepada pelanggan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dwi juga menjelaskan, lingkup kerja PDKB berupa corrective, maintenance, serta mendukung terwujudnya layanan pasang baru dan perubahan daya. Nyali bukan jadi hal utama, kepatuhan terhadap standar kerja dan kemahiran dalam memahami sistem tenaga listrik juga dibutuhkan.
"Jadi tak heran jika PLN menyiapkan Pasukan Khusus ini secara terlatih melalui akademi khusus live maintenance," jelasnya.
Sementara Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menuturkan, adanya PDKB di Pasuruan menjadi wujud keinginan masyarakat Pasuruan terhadap pelayanan PLN. Banyak aktifitas ekonomi yang membutuhkan pasokan listrik dengan stabil. “PLN menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan, serta menjadi pendorong kegiatan ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
PDKB PLN sendiri terbentuk sejak 1994, mereka merupakan regu yang memiliki personil dengan keahlian khusus dan ditunjang dengan peralatan kerja khusus. Kehadirannya dapat melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan atau dengan kata lain tanpa memadamkan pelanggan.
Saat ini PLN Distribusi Jawa Timur memiliki tim regu PDKB Sentuh Langsung dan 16 regu PDKB Berjarak. Program 35000 MW yang dicanangkan oleh PLN bukan main-main, keahlian khusus yang dimiliki PDKB diharapkan mampu mendukung terlaksananya program tersebut.
(akr)